Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Ritel Meningkat, Dolar AS Terdongkrak

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan pagi ini, Rabu (17/7/2019), setelah membukukan kenaikan tajam pada sesi perdagangan sebelumnya pascarilis data penjualan ritel.
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan pagi ini, Rabu (17/7/2019), setelah membukukan kenaikan tajam pada sesi perdagangan sebelumnya pascarilis data penjualan ritel.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, melandai 0,058 poin atau 0,06 persen ke level 97,337 pada pukul 10.30 WIB setelah dibuka turun 0,029 poin di posisi 97,366.

Sebelum berbalik terkoreksi, indeks dolar mampu mengakhiri pergerakannya pada perdagangan Selasa (16/7/2019) dengan menguat 0,48 persen atau 0,462 poin di posisi 97,395, kenaikan hari kedua berturut-turut.

Penjualan ritel AS pada Juni 2019 naik 0,4 persen seiring dengan meningkatnya belanja rumah tangga dalam pembelian kendaraan bermotor dan berbagai barang lainnya, termasuk furnitur dan bahan bangunan.

Angka tersebut lebih tinggi daripada perkiraan dalam survei Reuters untuk peningkatan penjualan ritel sebesar 0,1 persen pada Juni. Dibandingkan dengan Juni tahun lalu, penjualan ritel naik 3,4 persen.

Sementara itu, data penjualan ritel untuk Mei direvisi turun sedikit menjadi sebesar 0,4 persen dari kenaikan 0,5 persen yang sebelumnya dilaporkan.

Peningkatan penjualan ritel AS lebih dari yang diperkirakan pada Juni tahun ini mengindikasikan kuatnya pengeluaran konsumen. Hal tersebut dapat membantu mengurangi sebagian hambatan ekonomi dari investasi bisnis yang lemah.

Pada dasarnya, laporan dari Departemen Perdagangan itu tidak mengubah ekspektasi pasar atas pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS Federal Reserve untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Bagaimanapun, laporan itu mengikis ekspektasi bahwa The Fed dapat memangkas suku bunga secara agresif sebesar 50 basis poin alih-alih 25 basis poin dalam rapat kebijakan moneter akhir bulan ini.

“Data AS yang kuat adalah pendorong utama di balik kenaikan terbaru dolar, tetapi pelemahan mata uang Eropa, terutama pound dan euro, juga memainkan peran penting,” ujar Junichi Ishikawa, pakar strategi valas senior di IG Securities.

Nilai tukar euro, yang memiliki sekitar 58 persen bobot pada indeks dolar AS, berakhir melemah 0,42 persen di level US$1,1211 pada perdagangan Selasa (16/7), meskipun pagi ini terpantau berbalik naik tipis 0,02 persen ke level 1,1213 pukul 10.41 WIB.

Posisi indeks dolar AS
TanggalPosisi

17/7/2019

(Pk. 10.30 WIB)

97,337

(-0,06 persen)

16/7/2019

 

97,395

(+0,48 persen)

15/7/2019

 

96,933

(+0,13 persen)

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper