Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Pemangkasan Suku Bunga Dongkrak Indeks Saham Finansial (JAKFIN)

Berdasarkan data Bloomberg, indeks sektor keuangan terpantau menguat 12,34% secara year-to-date (ytd) per 12 Juli 2019. Adapun penguatan telah terlihat sejak Mei 2019 ketika nada dovish dari Bank Sentral AS semakin nyaring.
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks saham sektor keuangan (JAKFIN) menyentuh level tertingginya sejak awal tahun ke level 1.320,701 seiring dengan meningkatnya optimisme pasar terkait pemangkasan suku bunga.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks sektor keuangan terpantau menguat 12,34% secara year-to-date (ytd) per 12 Juli 2019. Adapun penguatan telah terlihat sejak Mei 2019 ketika nada dovish dari Bank Sentral AS semakin nyaring.

Saham perbankan besar (big banks), seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pun menjadi kontributor terbesar penggerak indeks dengan kontribusi berturut-turut sebesar 45,80%, 40,21%, dan 16,53% terhadap laju indeks JAKFIN.

Di pasar saham, secara year-to-date, saham BBRI menguat 27,6%, BBCA 16,63%, dan BMRI 13,03%.

Sementara itu, pertumbuhan harga tertinggi sepanjang tahun berjalan 2019 dicetak oleh saham milik PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk. (BTPS) yang melonjak 90,53%, PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk. (MTWI) naik 70,49%, dan PT Bank Permata Tbk. (BNLI) yang melaju 54,40%.

Saham sektor keuangan memang dinilai menarik pada semester II/2019 ini karena disebut bakal diuntungkan oleh berbagai sentimen.

Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, saham sektor keuangan akan diuntungkan setidaknya dari 3 faktor.

Pertama, keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan giro wajib minimum (GMW) perbankan bakal memberikan likuiditas dan ruang pemberian kredit dari bank di tengah pemangkasan suku bunga nantinya.

"[Kedua], pemangkasan suku bunga akan berimbas dengan naiknya pertumbuhan kredit terutama korporasi untuk memenuhi capex tahun ini dan ekspansi usahanya," ujar Lanjar kepada Bisnis.com, Jumat (12/7/2019).

Ketiga, Lanjar menilai banyaknya kebijakan pemerintah mengenai perpajakan terutama pajak penghasilan dan perusahaan, serta pemberian batasan kepemilikan asing, juga akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan sektor keuangan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper