Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah berhasil naik untuk pertama kalinya dalam 4 perdagangan seiring dengan pidato bernada dovish Ketua The Fed Jerome Powell pada Rabu malam (10/7) sehingga meningkatkan sentimen aset berisiko.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (11/7/2019) hingga pukul 09.39 WIB, rupiah bergerak menguat 0,35% menjadi Rp14.082 per dolar AS.
Pada pembukaan perdagangan, rupiah berada di level Rp14.105, menguat 0,19% atau 27 poin terhadap dolar AS.
FX Strategist Anz Singapura Irene Cheung mengatakan bahwa pelemahan dolar AS akibat komentar dovish Ketua The Fed Jerome Powell di House Financial Services Committee menjadi kabar gembira bagi pergerakan mata uang Asia pada perdagangan kali ini.
Tercatat, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang mayor lainnya bergerak melemah 0,12% menjadi 96,983.
"Konfirmasi adanya penurunan suku bunga AS akan memperkuat ekspektasi pelonggaran moneter di Asia, termasuk Indonesia," ujar Irene seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (11/7/2019).
Baca Juga
Dalam testimoni hari pertamanya pada Rabu (10/7), Jerome Powell menegaskan The Fed siap untuk bertindak sebagaimana mestinya guna mendukung pertumbuhan ekonomi AS.
Dia mengatakan, prospek ekonomi AS tengah dibayangi oleh proyeksi pelemahan global sebagai dampak dari konflik perdagangan pemerintahan Presiden Donald Trump dengan China dan negara lainnya.
Menyusul pernyataan Powell dan rilis notulen pertemuan kebijakan The Fed yang digelar Juni, tertulis The Fed memiliki peluang yang lebih besar atas penurunan suku bunga secara agresif dalam pertemuan The Fed akhir bulan ini.
Di sisi lain, sentimen lain dari dalam negeri, Bank Indonesia berhasil menyerap Rp13,4 triliun melalui reverse repo dari obligasi pemerintah yang dilelang pada Rabu kemarin (10/7/2019).