Bisnis.com, JAKARTA--Harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan hari ini, Kamis (11/7/2019) berpotensi meningkat karena terdampak penyataan dovish Gubernur The Fed Jerome Powell.
Dalam riset hariannya, Selasa (9/7/2019), Dhian Karyantono, Analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan mengatakan pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell tentang keinginan untuk menjaga kestabilan ekonomi membuat ekspektasi pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga tetap terjaga.
Selain itu, Powell mampu menghilangkan kekhawatiran pasar soal penundaan penurunan suku bunga acuan The Fed pascapenerbitan data Non-Farm Payroll. Pasalnya, data tersebut mencerminkan level di atas ekspektasi pasar.
"Harga SUN berpotensi meningkat sebagai imbas dari pernyataan dovish Gubernur The Fed," ujarnya.
Lebih lanjut, respons terhadap pernyataan itu muncul berupa turunnya indeks dolar AS ke kisaran 97,00 poin dari kisaran 97,48 poin. Sementara itu, yield Tresuri AS bertenor 10 tahun pun turun ke kisaran 2,04% dari sebelumnya di kisaran 2,06% yang berpotensi memberikan katalis positif bagi mata uang dan instrumen utang negara-negara emerging markets seperti Indonesia.
Kendati demikian, Dhian menyebut potensi kenaikan harga SUN pada hari ini untuk kategori benchmark 15 dan 20 tahun diperkirakan tidak langsung mendorong kenaikan harga hingga ke level sebelum rilis data US Non-Farm Payroll yakni pada perdagangan Jumat. Alasannya, bauran testimoni dovish Jay Powell dan rilis FOMC Minutes, menurutnya, mengindikasikan kemungkinan suku bunga acuan The Fed hanya sebesar 25 bps di tahun ini.
Baca Juga
Di sisi lain, harga minyak mentah dunia naik signifikan seiring dengan surutnya cadangan minyak mentah AS.
Pada perdagangan hari ini, Dhian merekomendasikan seri FR0077 dan FR0078 untuk transaksi jangka pendek seiring dengan potensi tren kenaikan harga SUN dan pertimbangan harga minyak mentah dunia.
"Seiring dengan potensi tren kenaikan harga SUN hari ini namun mempertimbangkan dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia maka kami kami hanya merekomendasikan seri FR0077 dan FR0078 bagi investor yang memiliki orientasi intraday trading," katanya.
Untuk transaksi jangka panjang, Dhian menyarankan agar investor melakukan aksi hold hingga jual untuk seri yang tergolong likuid seperti FR0078, FR0068, FR0080 dan FR0079. Sementara itu, dia menyarankan aksi hold untuk seri seperti FR0059, FR0072, FR0075, FR0065, PBS014, PBS019, PBS021, PBS022, dan PBS015 pada perdagangan hari ini.
Berikut beberapa seri benchmark dan imbal hasilnya.
FR0077 (5 tahun): 105,85 (6,69) – 106,20 (6,61%)
FR0078 (10 tahun): 106,80 (7,27%) – 107,25 (7,21%)
FR0068 (15 tahun): 106,80 (7,60%) – 107,15 (7,56%)
FR0079 (20 tahun): 106,15 (7,76%) – 106,50 (7,73%)