Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 10 Juli: IHSG Moncer, Rupiah Masih Lesu

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya hingga menyentuh level penutupan tertinggi dalam lebih dari dua bulan.
Karyawan menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya hingga menyentuh level penutupan tertinggi dalam lebih dari dua bulan.

Namun, nilai tukar rupiah memperpanjang pelemahannya bersama mayoritas mata uang di Asia terhadap dolar AS seiring dengan menyurutnya spekulasi pemangkasan suku bunga secara agresif oleh bank sentral AS Federal Reserve.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini, Rabu (10/7/2019):

IHSG Ditutup Naik Menembus Level 6.400

IHSG berakhir menguat 0,35 persen atau 22,36 poin di level 6.410,68 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG konsisten bergerak positif di level 6.393,19 – 6.412,82.

Level penutupan yang disentuh hari ini adalah yang tertinggi sejak 30 April.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing naik 1,36 persen dan 2,41 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.

Asing Net Buy Lagi, IHSG Colek Level Penutupan Tertinggi

Aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing berhasil berlanjut pada perdagangan hari kedua berturut-turut, seiring dengan penguatan IHSG.

Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp7,61 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 17,72 miliar lembar saham.

Minyak Moncer, Rupiah Tertekan

Naiknya harga minyak pada perdagangan hari ini mendorong rupiah kembali ditutup melemah melawan dolar Amerika Serikat.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa menguatnya harga minyak saat ini yang kembali membawa komoditas tersebut di level US$59 per barel akan berdampak negatif terhadap impor minyak Indonesia.

Selain itu, pelemahan rupiah juga masih disebabkan oleh banyak sentimen ketidakpastian yang tersebar di pasar. Pelaku pasar tengah menanti arah kebijakan moneter The Fed terkait pemangkasan suku bunga acuan pada akhir bulan ini.

Pergerakan Harga Emas

Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2019 terpantau lanjut turun 2,80 poin atau 0,2 persen ke level US$1.397,70 per troy ounce pukul 18.30 WIB, saat indeks dolar AS turun tipis 0,05 persen atau 0,046 poin ke posisi 97,443..

Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta stagnan di Rp699.000 per gram. Harga pembelian kembali atau buyback emas Antam pun tak beranjak dari Rp628.000 per gram.

Harga Karet Masih Tertekan Kekhawatiran Oversupply

Harga karet di Tokyo berhasil bangkit dari pelemahannya dan ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini, seiring dengan berlanjutnya depresiasi nilai tukar yen terhadap dolar AS.

Meski demikian, harga karet di Shanghai terus melorot di tengah kekhawatiran seputar melimpahnya suplai komoditas ini.

Menurut Korakod Kittipol, manajer pemasaran di Thai Hua Rubber Pcl., harga karet saat ini didorong oleh kekhawatiran kelebihan pasokan dan kekhawatiran akan berkurangnya permintaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper