Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. masih mengincar kontrak baru dari proyek luar negeri sekitar Rp4 triliun pada semester II/2019 dan berpeluang melampaui target pekerjaan di luar negeri yang dibidik tahun ini.
Direktur Operasi III Wijaya Karya Destiawan Soewardjono menuturkan perseroan telah merealisasikan kontrak baru dari luar negeri Rp827 miliar pada Januari 2019—Juni 2019. Nilai tersebut didapatkan kontraktor pelat merah itu dari sejumlah negara.
Salah satu proyek yang didapatkan perseroan yakni Unit Logement di Aljazair. Dari situ, emiten berkode saham WIKA itu membukukan Rp506 miliar.
Destiawan mengungkapkan masih membidik sejumlah proyek di luar negeri pada semester II/2019. Sebagai gambaran, WIKA mengincar proyek jembatan di Serawak, Malaysia, dengan nilai sekitar Rp900 miliar.
Bahkan, perseroan juga tengah mengincar salah satu proyek perumahan di Pantai Gading. Nilai kontrak yang diincar perseroan dari negara itu sekitar Rp900 miliar.
Saat ini, lanjutnya, WIKA dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) tengah melakukan negoisasi terkait nilai proyek, tata cara, dan terms pembayaran untuk proyek di Pantai Gading.
Baca Juga
“Jadi kalau target semester II/2019 tercapai semua jadi Rp4 triliun sehingga capaian kontrak baru dari luar negeri menjadi Rp4,8 triliun tahun ini,” paparnya kepada Bisnis baru-baru ini.
Dengan proyeksi realisasi Rp4,8 triliun, WIKA bakal melampaui target kontrak baru dari luar negeri periode 2019. Pasalnya, perseroan mengincar perolehan Rp4,5 triliun pada tahun ini.