Bisnis.com, JAKARTA — PT Intraco Penta Tbk. memacu penjualan ke sektor infrastruktur sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja tahun ini sejalan dengan turunnya kontribusi sektor pertambangan.
Investor Relations Strategist Intraco Penta Ferdinand D. menuturkan pihaknya tidak berharap tahun ini akan ada pertumbuhan penjualan sebaik periode 2018. Kondisi itu disebabkan oleh rata-rata penurunan harga komoditas, khususnya batu bara.
Pada 2018, Ferdinand menyebut sektor tambang batu bara menjadi kontributor terbesar pertumbuhan penjualan alat berat perseroan. Akan tetapi, emiten berkode saham INTA itu terus mendorong penjualan ke sektor lain seperti infrastruktur dan general industri.
Sebagai gambaran, dia memaparkan kontribusi penjualan alat berat dari sektor tambang sebesar 41 persen untuk periode Januari 2019—April 2019. Menurutnya, jumlah itu lebih rendah dari kontribusi 67 persen pada periode yang sama tahun lalu.
“Sektor lainnya yang mengalami peningkatan penjualan berasal dari sektor infrastruktur yang mencapai 39 persen pada periode Januari 2019—April 2019, naik jauh dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 8,5 persen,” paparnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Ferdinand mengklaim kontribusi penjualan dari sektor infrastruktur merupakan strategi perseroan mencari pasar baru. Hal itu di tengah penjualan dari sektor tambang yang diproyeksikan turun pada 2019.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2019, INTA membukukan pendatan Rp575,04 miliar. Posisi itu turun 24,19 persen dari Rp758,58 miliar periode yang sama tahun lalu.
Dari situ, perseroan mengantongi rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp17,35 miliar per akhir Maret 2019. Posisi itu lebih rendah dari kerugian Rp36,38 miliar pada kuartal I/2018.