Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara memastikan tidak akan ada perombakan di jajaran direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. pascapenetapan polemik laporan keuangan 2018.
Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan bahwa pihaknya masih mengapresiasi kinerja jajaran direksi emiten berkode saham GIAA tersebut.
“Direksi kompak untuk meningkatkan kinerja, secara operasional tahun ini lebih bagus untuk Garuda [GIAA],” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (30/6/19).
Menurutnya, kinerja GIAA jauh lebih baik sejak di bawah kendali Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara.
Dibawah kepemimpinannya, perusahaan pelat merah tersebut berhasil mencetak laba pada periode kuartal I/2019, hal tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang masih mencatatkan kerugian senilai US$60 juta.
“Jadi secara operasional dia [IGN Askhara] lebih bagus, dalam hal menata operasional walaupun waktunya pendek. Cara menata itu yang kami apresiasi, kami dorong semangatnya,” ungkapnya.
Baca Juga
Kepemimpinan pria yang akrab disapa Ari Askhara tersebut, dinilai sejalan dengan visi pemerintah yang menginginkan GIAA tidak lagi menelan kerugian.
“Karena bottom line-nya harus laba, tidak bisa tidak, siapa yang mau nanggung garuda rugi? tidak ada,” tegasnya.