Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan tembakau PT Indonesian Tobacco berencana melantai di Bursa Efek Indonesia pada 4 Juli 2019.
Berdasarkan pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dikutip pada Kamis (27/6/2019), calon emiten tersebut mendapat kode saham ITIC. Adapun, harga penawaran umum ditetapkan sebesar Rp219 per saham.
Sebagai informasi, jumlah saham yang ditawarkan Indonesian Tobacco sebanyak 274,06 juta saham atau 29,13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana.
Dengan demikian, dana yang dapat dikantongi Indonesian Tobacco dari IPO sebesar Rp60,02 miliar.
Perseroan menunjuk PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Indonesian Tobacco berencana menggunakan dana yang diperoleh dari IPO, seluruhnya untuk modal kerja berupa pembelian bahan baku berupa daun tembakau.
Setelah IPO, perseroan mengincar pendapatan dan laba bersih dapat tumbuh dua digit pada 2019.
Direktur Utama Indonesian Tobacco Djonny Saksono mengatakan bahwa omzet penjualan sepanjang Januari-Mei tahun ini tumbuh sekitar 20%. Pihaknya optimistis dapat membukukan penjualan dan laba bersih masing-masing tumbuh 20%-25% dan 25%-30%.
Pada 2018, perseroan membukukan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp134,52 miliar dan Rp8,25 miliar.
Dengan demikian, perseroan mengincar penjualan dan laba bersih masing-masing Rp161,42 miliar - Rp168,15 miliar dan Rp10,31 miliar - Rp10,73 miliar pada tahun ini.