Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen garmen PT Pan Brothers Tbk. menggenjot penjualan pada semester II agar dapat mencapai target pertumbuhan sebesar 15% sepanjang 2019.
Sekretaris Perusahaan Pan Brothers Iswar Deni memperkirakan, penjualan pada semester I/2019 tumbuh sekitar 9%-10%. Meski demikian, perseroan optimistis target pertumbuhan sepanjang tahun dapat tercapai.
Dia menjelaskan, penjualan PBRX memiliki pola seasonal. Penjualan akan mulai meningkat pada semester II, terutama di September, yang bersamaan dengan musim dingin.
Hingga kuartal I/2019, PBRX membukukan penjualan US$112,9 juta, naik 5,12% secara tahunan. Asia menjadi kontributor terbesar yakni 47,53% terhadap penjualan, diikuti Amerika Serikat 28,56%, Eropa 16,69%, dan lainnya 7,20%.
"[Kenaikan penjualan] di September akan mulai terlihat. Penjualan paling besar biasanya di akhir tahun," katanya usai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta pada Rabu (26/6/2019).
Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto menargetkan pendapatan dan laba bersih dapat tumbuh hingga 15% pada tahun ini. Target penjualan ini didukung dari peningkatan kapasitas produksi dan volume penjualan.
Baca Juga
Pada tahun lalu, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar US$6,4 juta yang digunakan untuk perawatan dan otomatisasi mesin. Otomatisasi dapat meminimalkan proses administrasi secara manual sehingga SDM dapat dialihkan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Sebagai informasi, pada tahun ini, emiten dengan kode saham PBRX ini menambah kapasitas produksi melalui pembangunan pabrik di Tasikmalaya tahap II, di bawah bendera PT Teodore Pan Garmindo. Perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar US$5 juta untuk membangun pabrik dengan kapasitas 6 juta potong garmen.
Pabrik Tasikmalaya tahap II mulai proses pembangunan. Pabrik diperkirakan mulai beroperasi di akhir tahun ini dan beroperasi komersial awal 2020.
Selanjutnya, PBRX bakal membangun dua pabrik baru di bawah bendera PT Eco Smart Garment Indonesia Jawa Tengah, mulai 2020. Pabrik dengan kapasitas 21 juta potong garmen ini menyerap belanja modal US$30 juta.
Pabrik tersebut dapat berproduksi mulai 2021. Melalui penambahan kapasitas ini, perseroan menargetkan kapasitas terpasang PBRX pada 2019-2021 menjadi 117 juta potong garmen setara polo shirts.