Bisnis.com, JAKARTA - Emiten consumer goods, PT Mayora Indah Tbk. telah menyerap belanja modal sebesar Rp350 miliar hingga Mei 2019.
Direktur Keuangan Mayora Indah Hendrik Polisar mengatakan bahwa perseroan rutin mengalokasikan sekitar Rp600 miliar hingga Rp1 triliun setiap tahun untuk kebutuhan belanja modal perseroan. Alokasi belanja modal yang digunakan untuk ekspansi pabrik di Balaraja itu, berasal dari kas internal dan pinjaman bank.
Hingga Mei 2019, produsen permen Kopiko ini telah menyerap belanja modal sebesar Rp350 miliar. Pada tahun ini perseroan tidak berencana mencari pendanaan dari pasar modal.
Sebagai informasi, Mayora masih memiliki sisa penawaran umum berkelanjutan (PUB) I obligasi berkelanjutan I sebesar Rp450 miliar.
"Kami tidak ambil pendanaan dari PUB. Setelah issued yang ketiga tingkat bunga naik, sehingga kami tidak menggunakan sisanya. Kami menggunakan dana dari internal," katanya dalam public expose di Jakarta pada Kamis (20/6/2019).
Direktur Operasional Mayora Indah Wardhana Atmadja mengatakan bahwa ekspansi pabrik itu dapat menambah kapasitas produksi hingga 15%.
Sekretaris Perusahaan Yuni Gunawan mengatakan bahwa perseroan berharap kapasitas baru di Balaraja dapat beroperasi tahun ini. Bangunan pabrik telah selesai dan saat ini dalam proses instalasi mesin.
Berdasarkan laporan tahunan 2018, perseroan melakukan investasi Rp567 miliar atau 2,36% dari omzet untuk belanja modal. Dari keseluruhan jumlah ini, sebesar Rp282 miliar digunakan untuk pembangunan pabrik baru.
Sebelumnya, produsen biskuit Roma itu berencana menambah 3 line produk biskuit dan 15 line produk wafer. Perseroan lalu membeli tanah seluas 51.406 meter persegi di Balaraja, Banten.