Bisnis.com, JAKARTA — PT Transcoal Pacific Tbk. akan membentuk usaha patungan atau joint venture dengan mitra dari luar negeri.
Direktur Utama Transcoal Pacific Dirc Richard Talumewo mengatakan pembentukan joint venture (JV) itu sudah dalam tahap final. Menurutnya, proses pembentukan akan selesai dalam waktu dekat.
Dia mengatakan akan bermitra dengan perusahaan asing yang juga telah berkolaborasi dengan perseroan swasta nasional. “Mudah-mudahan kuartal III/2019 sudah bisa signing,” ujarnya di Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Richard menjelaskan bahwa dalam usaha patungan itu perseroan akan mengempit kepemilikan mayoritas. Porsi emiten bersandi TCPI itu diperkirakan sebesar 55%.
Dalam JV itu, lanjut dia, TCPI bertindak sebagai penyedia jasa pengangkutan. Perseroan akan bertanggung jawab untuk logistik komoditas batu bara dan nikel.
Kendati demikian, dia belum membeberkan secara detail berapa investasi yang akan dikeluarkan untuk usaha patungan tersebut. Namun, pihaknya menyebut memerlukan penambahan aset sebagai pendukung bisnis di dalam JV. “Kebutuhannya minimal tambahan dua mother vessel,” imbuhnya.
Baca Juga
Richard mengatakan terbentuknya usaha patungan akan menambah tebal volume pengangkutan perseroan. Dengan demikian, perseroan berpeluang melampaui volume pengangkutan yang dibidik pada 2019.
Seperti diketahui, TCPI mengincar volume pengangkutan 51 juta ton pada 2019. Nilai itu naik 25% dari realisasi sekitar 41,53 juta ton pada 2018