Bisnis.com, JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut pada perdagangan pagi ini, Senin (17/6/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau dibuka melemah 11 poin atau 0,08 persen di level Rp14.336 per dolar AS.
Pelemahan rupiah berlanjut setelah berakhir melemah 45 poin atau 0,32 persen di level Rp14.325 per dolar AS pada perdagangan Jumat (14/6), saat indeks dolar AS menguat.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, ditutup menguat 0,58 persen atau 0,559 poin di level 97,572 pada perdagangan Jumat (14/6).
Pergerakan indeks dolar namun terpantau tergelincir ke zona merah dan turun 0,06 persen atau 0,060 poin ke level 97,512 pagi ini, Senin (17/5), setelah dibuka turun 0,05 persen di posisi 97,524.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya terhadap dolar AS hari ini? Simak di Bisnis.com secara live.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,1 persen atau 15 poin ke level Rp14.340 per dolar AS setelah bergerak pada kisaran Rp14.336 – Rp14.353 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,049 poin atau 0,05 persen ke level 97,523 pada pukul 15.26 WIB.
Nilai tukar rupiah melemah 17 poin atau 0,12 persen ke level Rp14.342 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun 0,036 poin atau 0,04 persen ke posisi 97,536.
Nilai tukar rupiah melemah 22 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.347 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun tipis 0,040 poin atau 0,04 persen ke posisi 97,532.
Nilai tukar rupiah melemah 25 poin atau 0,17 persen ke level Rp14.350 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun 0,078 poin atau 0,08 persen ke posisi 97,494.
Nilai tukar rupiah melemah 28 poin atau 0,2 persen ke level Rp14.353 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun 0,087 poin atau 0,09 persen ke posisi 97,845.
Nilai tukar rupiah terpantau masih melemah 11 poin atau 0,08 persen di level Rp14.336 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun 0,071 poin atau 0,07 persen ke posisi 97,501 pukul 08.47 WIB.
Pergerakan mata uang garuda pada perdagangan hari ini diperkirakan cenderung tertekan, baik dari sentimen dalam negeri maupun luar negeri.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa pada pekan ini rupiah akan bergerak terbatas seiring dengan fokus pasar yang menanti pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di KTT G20 di Jepang.
“Perang dagang akan menahan penguatan rupiah karena pertemuan G20 telah menanti di pekan berikutnya,” ujar Ariston kepada Bisnis.
Selain itu, FOMC yang akan digelar pada pekan depan juga akan menjadi fokus pasar mengingat adanya harapan Bank Sentral AS, The Fed, akan memangkas suku bunga acuan seiring dengan sinyal perlambatan ekonomi AS.
Oleh karena itu, Ariston mengatakan rupiah masih memiliki potensi untuk bergerak menguat seiring dengan pasar yang menanti pernyataan resmi Gubernur The Fed Jerome Powell setelah FOMC digelar.
"Kemungkinan pernyataannya bisa dovish, dalam artian Fed sudah tidak memikirkan lagi untuk menaikkan suku bunga. Ini akan memperlemah pergerakan dolar AS dan memperkuat rupiah," ujar Ariston.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (14/6/2019) rupiah berada di level Rp14.325 per dolar AS, melemah 0,32% atau 45 poin melawan dolar AS.
Ariston memprediksi pada perdagangan pekan depan rupiah akan bergerak di kisatan Rp14.200 per dolar AS hingga Rp14.400 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan rupiah akan ditransaksikan di sekitar level Rp14.270 per dolar AS hingga Rp14.355 per dolar AS pada perdagangan Senin (17/6/2019)..
Berikut pergerakan rupiah terhadap dolar AS sepanjang hari ini :
