Bisnis.com, JAKARTA — PT Mitrabara Adiperdana Tbk. merealisasikan volume produksi batu bara 1,7 juta hingga 1,8 juta ton sampai dengan Mei 2019.
Direktur Utama Mitrabara Adiperdana Widada menuturkan bahwa perseroan telah merealisasikan volume produksi hingga 1,8 juta ton sampai dengan Mei 2019. Menurutnya, perseroan juga memiliki inventory 380.000 ton pada awal tahun. “Bisa [mencapai target produksi 4 juta ton pada 2019],” ujarnya di Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Widada menyebut produksi perseroan stabil sejak 2015 pada kisaran 3,5 juta ton hingga 4 juta ton. Pasar utama perseroan saat ini berada di China, India, serta Jepang. Emiten berkode saham MBAP itu melaporkan pangsa pasar penjualan sebanyak 31% ke India pada 2018. Posis kedua ditempati oleh Filipina dengan 17%.
Sementara itu, China berada di posisi ketiga dengan 13%. Adapun, penjualan ke Jepang tahun lalu berkontribusi 7% atau di bawah Korea Selatan sebanyak 11%. “Kami akan kejar premium di Jepang. Tahun lalu agak minimal [penjualan] dan tahun ini akan dikejar,” imbuhnya.
Pada 2019, Widada mengatakan belanja modal yang dianggarkan sebanyak US$4,96 juta. Jumlah itu digunakan untuk sejumlah kebutuhan ekspansi organik seperti gedung dan infrastruktur, kendaraan alat berat, peralatan tambang, serta mesin lainnya.
Dia menuturkan anggaran belanja modal 2019 memang tidak jauh berbeda dengan 2018. Pasalnya, perseroan telah menyelesaikan pekerjaan utama pada 2017—2018.
Baca Juga
Tahun lalu, MBAP merealisasikan belanja modal US$5,58 juta. Anggaran terbesar dikeluarkan untuk mesin dan kendaraan alat berat senilai US$2,90 juta.