Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak WTI berpotensi semakin melemah jika menembus level support US$52,20 per barel. Harga tengah tertekan sentimen perang dagang.
Pada perdagangan Senin (3/6/2019) pukul 14:15 WIB, harga minyak WTI kontrak Juli 2019 turun 0,46 poin atau 0,86% menjadi US$53,04 per barel. Adapun, minyak Brent kontrak Agustus 2019 turun 0,77 poin atau 1,24% menuju US$61,22 per barel.
Tim analis Monex Investindo Futures menuliskan, eskalasi perang dagang yang melebar dari Presiden AS Donald Trump juga turut membebani pergerakan harga minyak. Hal ini terjadi terutama setelah Trump mengatakan akan menaikkan tarif impor barang-barang dari Meksiko.
“Seperti memanasnya hubungan dagang dengan China sebelumnya, muncul ekspektasi perlambatan ekonomi global. Hal inilah yang membebani pergerakan harga minyak karena akan berdampak pada berkurangnya permintaan terhadap minyak,” paparnya, Senin (3/6/2019).
Di sisi lain, pasar juga masih mengkhawatirkan produksi minyak di AS yang terus melimpah. AS kini menjadi produsen minyak terbesar di dunia, mengalahkan jumlah produksi dari Arab Saudi dan Rusia.
Potensi pelemahan harga minyak akan menguji support US$52,20, dan perlu menembus konsisten bergerak di bawah level tersebut untuk mengincar level US$51,50. Jika gagal menembus US$52,20, aksi short covering berpotensi terjadi dengan resistan US$53,70.
Support: 52,20 – 51,50 – 50,90
Resistan: 53,70 – 54,40 – 55,20
Jika Tembus US$52,20, Harga Minyak WTI Bakal Makin Lesu
Harga minyak WTI berpotensi semakin melemah jika menembus level support US$52,20 per barel. Harga tengah tertekan sentimen perang dagang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Farodilah Muqoddam
Konten Premium