Bisnis.com, JAKARTA -- Calon emiten yang bergerak di bidang pengolahan tembakau, PT Indonesian Tobacco, bakal melepas sebanyak-banyaknya 274,06 juta saham di lantai bursa.
Jumlah saham tersebut setara dengan 29,13 persen dari modal ditempatkan dan disetorkan perusahaan serta akan dilepas dengan nilai nominal Rp50 per saham. Dalam prospektus perseroan yang dirilis pada Senin (27/5/2019), Indonesian Tobacco menunjuk PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja berupa pembelian bahan baku, yakni daun tembakau.
Selanjutnya, perseroan akan membagi lagi porsi pembelian tembakau berdasarkan segmen wilayah pembeliannya yaitu 25 persen Jawa Tengah (Muntilan, Temanggung, Parakan, dan Boyolali), 50 persen Jawa Timur dan Madura (Bondowoso, Kasturi, Maesan, Jombang), serta 25 persen Bali dan Lombok untuk jenis tembakau virgnia).
Hingga Desember 2018, total liabilitas yang dimiliki perseroan sebesar Rp149,66 miliar, terdiri atas liabilitas jangka pendek senilai Rp130,15 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp7,98 miliar.
Di sisi pendapatan, perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp134,52 miliar atau naik 18,65 persen secara tahunan. Pendapatan bersih berasal dari hasil penjualan tembakau iris yang sudah diolah dengan berbagai faktor yang kemudian secara lokal maupun ekspor.
Baca Juga
Kenaikan penjualan bersih disumbangkan oleh penjualan lokal yang naik 20,11 persen secara tahunan.
Adapun laba tahun berjalan yang diraih sekitar Rp8,25 miliar, turun 4,84 persen secara tahunan. Penurunan ini sudah tergambarkan dari laba sebelum pajak yang sudah menyusut 2,56 persen secara tahunan.
Perseroan memiliki 22 produk, salah satunya Manna, yang menjadi produk andalan. Saat ini, Indonesian Tobacco sedang melakukan penetrasi penjualan produk Manna di wilayah baru.
Produk tersebut hadir sejak 2016 dan dipasarkan pertama kali di wilayah Papua, Manado, serta Gorontalo.
Terkait jadwal Initial Public Offering (IPO), masa penawaran awal Indonesian Tobacco adalah 27-31 Mei 2019, sedangkan perkiraan masa penawaran umum saham perdana adalah pada 25 Juni-1 Juli 2019. Adapun rencana tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni 4 Juli 2019.