Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Farma (KLBF) Tebar Dividen Rp26 per Saham

Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp1,22 triliun atau Rp26 per saham untuk tahun buku 2018. 
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius (kiri) bersama Kepala Kalbe Learning Centre (KLC) Micha Catur Firmanto memberikan paparan di sela-sela acara kunjungan ke fasilitas Kalbe Learning Centre di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta, Rabu, (6/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius (kiri) bersama Kepala Kalbe Learning Centre (KLC) Micha Catur Firmanto memberikan paparan di sela-sela acara kunjungan ke fasilitas Kalbe Learning Centre di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta, Rabu, (6/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp1,22 triliun atau Rp26 per saham untuk tahun buku 2018. 

Nilai dividen tunai ini ditetapkan pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (22/5/2019). Ada 5 agenda yang dibahas dalam RUPST. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata mengatakan, pemegang saham menyetujui dividen tunai yang dibagikan sebesar Rp1,22 triliun. Jumlah dividen ini setara dengan 50% dari laba bersih 2018. 

Pada 2018, emiten dengan kode saham KLBF ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,46 triliun, naik 2,23% secara tahunan. 

Pembayaran dividen akan dilakukan dalan waktu selambat-lambatnya 30 hari setelah pengumuman hasil RUPST dengan jadwal dan tata cara yang akan segera diumumkan. 

"Perseroan akan berupaya mempertahankan kebijakan untuk membagikan dividen sekitar 45%-55% dari laba bersih, dengan mempertimbangkan rencana pengembangan dan kebutuhan dana perseroan," katanya. 

Bernadus mengatakan, meskipun kondisi pasar cukup menantang tahun ini, perseroan tetap optimis dapat mencetak potensi pertumbuhan di masa mendatang dan tetap menganggarkan dana belanja modal untuk meningkatkan kapasitas. 

Perseroan mempertahankan target pertumbuhan penjualan bersih sebesar 6%-8% dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih pada kisaran yang sama. Adapun, target margin laba operasional ditetapkan pada tingkat 14,5% - 15,5%. 

Perseroan juga menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp1,5 triliun – 2 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper