Bisnis.com, JAKARTA — PT Acset Indonusa Tbk. optimistis kembali mencetak keuntungan sejelan dengan serangkaian strategi yang telah disiapkan perseroan setelah sempat membukukan kerugian pada kuartal I/2019.
Maria Cesilia Hapsari, Corporate Secretary & Investor Relations Acset Indonusa menjelaskan bahwa perseroan tetap menjalankan strategi know your counterpart yang tepat atas proyek yang akan diambil. Artinya, perseroan harus mengetahui proyek dengan sebelumnya mengetahui siapa pelanggannya.
Maria mengatakan perseroan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memiliki pelanggan dan proyek yang benar. Selanjutnya, eksekusi juga dilakukan dengan benar sehingga profitabilitas bisa terjaga sesuai dengan target.
Selain itu, lanjut dia, emiten berkode saham ACST itu akan masuk tetap fokus kepada bisnis infrastruktur dan soil improvement. “Kami harapkan begitu [kembali cetak untung di semester I/2019],” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (20/5/2019).
Sebagai catatan, dalam laporan keuangan kuartal I/2019, entitas anak PT United Tractors Tbk. itu melaporkan pendapatan Rp806,67 miliar. Realisasi itu tumbuh 9,94% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp733,72 miliar.
Akan tetapi, ACST membukukan rugi bersih Rp90,69 miliar pada kuartal I/2019. Posisi itu berbanding terbalik dari keuntungan Rp38,92 miliar pada akhir Maret 2018.
Baca Juga
Manajemen ACST menyebut rugi bersih yang dibukukan pada kuartal I/2019 disebabkan oleh perubahan dalam proyek yang sedang berjalan. Akibatnya, terjadi pengakuan kenaikan biaya konstruksi dan biaya keuangan atas proyek berjalan berjalan tersebut.
Di sisi lain, Maria menuturkan total kontrak baru yang dikantongi perseroan senilai Rp1,4 triliun per Mei 2019. Kontribusi terbesar dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Soma Karimun (2x31 megawatt) untuk pekerjaan engineering, procurement, and construction (EPC).“Realisasi kontrak baru masih 10% dari target kita [2019],” imbuhnya.
Dia mengatakan perseroan masih memiliki pipeline sejumlah proyek untuk kontrak baru perseroan. Pasalnya, ACST tengah mengikuti beberapa tender proyek jalan tol.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, ACST tengah membidik sejumlah jalan tol. Untuk ruas Jakarta-Cikampek Selatan dan Serpong-Balaraja saat ini masih dalam proses tender.
Selain itu, perseroan juga tercatat masuk sebagai konsorsium untuk pembangunan jalan tol prakarsa ruas Cikunir-Ulujami sepanjang 36,50 kilometer. Biaya investasi proyek diperkirakan mencapai Rp22,50 triliun.
Seperti diketahui, ACST membidik kontrak baru Rp15 triliun pada 2019. Jumlah tersebut naik 50% dari jumlah yang dibidik senilai Rp10 triliun pada 2018.
Adapun, total kontrak baru yang dikumpulkan perseroan Rp1,5 triliun pada tahun lalu. Dari situ, proyek infrastruktur masih mendominasi dengan komposisi 37% disusul pondasi 30% dan struktur 33%.
Dalam siaran persnya, Manajemen Acset Indonusa menyebut juga terus mengintensifikasikan diversifikasi di bidang soil improvement serta marine works. Proyek soil improvement yang tengah dikerjakan perseroan saat ini yakni Pelabuhan Patimban, Jawa Barat, dengan nilai kontrak Rp237 miliar.