Bisnis.com, JAKARTA — Manajer investasi asal Inggris PT Aberdeen Standard Investments Indonesia menargetkan untuk dapat masuk ke dalam jajaran 20 besar MI di Indonesia dalam waktu 2—3 tahun ke depan.
Omar S. Anwar, President Director Aberdeen Standard Investments Indonesia mengatakan bahwa dalam 4 tahun terakhir perseroan telah banyak melakukan restrukturisasi, melakukan turn-around, dan mengoptimalkan produk-produk reksa dana saham, campuran, pendapatan tetap, dan obligasi sehingga kinerjanya terus meningkat.
“Tahun ini adalah pondasi kami di Indonesia untuk melompat lebih tinggi lagi secara organik. Dari sisi posisi dalam 2 sampai 3 tahun ke depan kami menargetkan Aberdeen Standard Investments Indonesia untuk bisa masuk dalam posisi 20 besar,” kata Omar, Kamis (17/5/2019).
Omar menilai, potensi yang dimiliki perseroan masih besar mengingat Indonesia memiliki aset keuangan sebesar Rp14.400 triliun dengan penetrasi yang rendah sebesar 3%. Apabila dibandingkan dengan penetrasi di Malaysia yang sebesar 40%, Indonesia masih tertinggal.
Adapun, Omar melanjutkan, perseroan telah menetapkan strategi dan mempelajari segmen pasar di Indonesia. “Industri perbankan itu asset portfolionya lebih besar berbanding industri lain. Aset finansial di perbankan hampir 10 kali lebih besar dari asset finansial di asuransi, bahkan 42 kali lebih besar dari aset finansial Dana Pensiun. Ini yang kami pelajari,” tutur Omar.
Sejauh ini, induk usaha perseroan yaitu Aberdeen Standard Investments yang merupakan perusahaan global telah memiliki nasabah yang tersebar di 80 negara didukung oleh 50 kantor perwakilan.
Baca Juga
Perusahaan ini termasuk pengelola aset teraktif di Inggris, menduduki posisi 5 teratas manajer aset dan merupakan salah satu perusahaan pengelola aset aktif terbesar di dunia yang bukan dimiliki oleh bank.
Hal itu pun dinilai dapat memberikan kelebihan kepada Aberdeen Standard Investments Indonesia untuk bisa mengadopsi pengalaman serta pendekatan dan penelitian investasi secara global untuk diterapkan.