Bisnis.com, JAKARTA— Proses pembentukan holding BUMN Jasa Keuangan masih dalam tahap kajian akhir.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo mengatakan pihaknya belum akan meluncurkan kelompok usaha itu pekan depan.
“Belum, masih diproses kajian akhir," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (8/5/2019).
Sebelumnya, Gatot menjelaskan bahwa telah melakukan revisi terhadap konsep holding jasa keuangan. Hal itu sejalan dengan masukan yang diterima dari Komite Stailitas Sistem Keuangan (KSSK), Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.
Beberapa poin yang menjadi masukan, sambungnya, terkait dengan quick win. Dengan demikian, pembentukan kelompok usaha itu ditargetkan rampung pada semester I/2019.
“Target semester I/2019 [pembentukan holding jasa keuangan selesai],” ujarnya.
Baca Juga
Sebagai gambaran, holding jasa keuangan akan beranggotakan himpunan bank milik negara (Himbara), PT Pegadaian (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero), hingga PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). PT Danareksa (Persero) direncanakan menjadi induk holding.