Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa merosot pada akhir perdagangan Senin (6/5/2019), di tengah penghindaran risiko oleh investor yang dipicu kekhawatiran konflik perdagangan Amerika Serikat-China.
Berdasarkan data Reuters, indeks saham Stoxx 600 Eropa ditutup melemah 0,9 persen, performa harian terburuknya dalam sekitar 1,5 bulan.
Pada Minggu (5/5/2019), Presiden AS Donald Trump secara tak terduga menyatakan lewat Twitter, akan menaikkan tarif terhadap barang-barang asal China senilai US$200 miliar efektif pada hari Jumat (10/5/2019).
Trump juga mengatakan menargetkan pengenaan tarif pada barang-barang asal China senilai ratusan miliar dolar AS dalam waktu dekat.
Langkah yang dilancarkan Trump, hanya beberapa hari setelah mengapresiasi hubungannya dengan Presiden China Xi Jinping, sontak berdampak pada pasar.
“Ancaman-ancaman ini persis kebalikan dengan pernyataannya hari Jumat lalu (3/5), dimana dia mengatakan bahwa perundingan antara Washington dan Beijing untuk mengakhiri perang perdagangan berjalan dengan sangat baik,” tulis para ekonom di UBS.
“Jika Presiden [Trump] menindaklanjutinya, pemerintah China hampir pasti akan membalas,” lanjutnya, seperti dikutip Reuters.
Cuitan Trump pun memukul sentimen optimisme perdagangan yang telah menopang kenaikan sekitar 15,6 persen untuk Stoxx 600 sepanjang tahun ini hingga Jumat (3/5).
Bursa saham di Jerman turun 1 persen sekaligus membukukan performa satu hari terburuknya dalam 6,5 minggu. Indeks saham acuan negara ini turun sebanyak 2,2 persen selama sesi perdagangan Senin.
Bursa saham di Spanyol, Italia, dan Prancis, ikut turun dari 0,8 persen menjadi 1,6 persen. Sementara itu, aktivitas perdagangan pasar ekuitas di Inggris ditiadakan karena hari libur.
Saham produsen mobil dan pemasoknya, yang sensitif terhadap isu perdagangan AS-China, turun 2,1 persen sekaligus memimpin penurunan di antara subsektor Stoxx 600.
Saham pemasok mobil Stabilus merosot 5,7 persen setelah memangkas panduan setahun penuh karena kelemahan yang sedang berlangsung di industri otomotif global.
Adapun saham pembuat chip seperti Siltronic, STMicro, dan AMS, yang juga sangat sensitif terhadap berita perang perdagangan, merosot antara 3 persen dan 5,3 persen.