Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings merevisi outlook utang untuk entitas anak PT Sarana Menara Nusantara Tbk. yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) menjadi positif dari stabil.
Pada saat yang sama, Fitch Ratings menegaskan peringkat BBB- untuk Long-Term Foreign-Currency Issuer Default Rating (IDR) dan peringkat AA+ untuk National Long-Term Rating milik Protelindo.
Berdasarkan laporan Fitch Ratings, revisi tersebut memperlihatkan perbaikan profil bisnis Protelindo, yang didukung oleh stabilnya pendapatan dan berkurangnya risiko dari pembaruan kontrak penyewaan menara.
Peringkat BBB- tersebut mencerminkan stabilitas aliran kas perseroan yang didukung oleh kontrak penyewaan menara jangka panjang dan positifnya margin EBITDA.
“Perusahaan terus mengadopsi kebijakan keuangan konservatif dengan FFO menyesuaikan net leverage di bawah 3,0 kali, yang mana lebih rendah dibandingkan peers perusahaan menara di Indonesia maupun internasional,” mengutip laporan Fitch, Selasa (7/5/2019).
Dengan demikian, Fitch percaya ada ruang bagi Protelindo untuk mengakomodasikan pertumbuhan anorganik dan pembagian dividen yang progresif dalam jangka menengah dengan peringkat saat ini.
Baca Juga
Sementara itu, penyewa dengan rating investasi telah berkontribusi sebesar 63% terhadap pendapatan perseroan pada kuartal I/2019, lebih rendah daripada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. sebesar 83% dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk. sebear 65% pada 2018.
“Kami memperkirakan tenansi akan terus meningkat seiring dengan bertumbuhnya pendapatan dari VSAT dan bisnis fiber optik karena sebagian besar pelanggannya adalah perbankan yang memiliki rating investasi."
Adapun, Fitch menilai tidak akan ada masalah penundaan penyewaan dari PT Hutchison 3 Indonesia dan PT Smartfren Telecom Tbk. karena perusahaan telekomunikasi tersebut ditopang oleh entitas induk yang kuat.