Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat utang Moody's Investor Service mengumumkan hasil tinjauan rating Baa3 milik anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk., PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).
Dalam laporan yang dirilis pada Kamis (11/4/2019), Moody's menyebutkan bahwa rating Baa3 untuk Protelindo memperlihatkan posisi perseroan sebagai perusahaan menara independen terbesar di Indonesia dengan kepemilikan sekitar 17.437 menara dan 28.319 penyewa per Desember 2018.
Selain itu, Protelindo juga dinilai tahan dan secara kontraktual berbasis model bisnis dengan cash flow yang stabil, serta memiliki leverage yang relatif rendah.
"Komitmen manajemen untuk membuat neraca keuangan yang kuat memberikan kepastian bahwa akuisisi tambahan atau inisiasi pemegang saham tidak akan menyebabkan kenaikan leverage material maupun kontraksi aliran kas yang signifikan," mengutip laporan Moody's, Kamis (11/4/2019).
Ke depannya, Moody's memperkirakan Protelindo tetap memiliki risiko dari sisi pembaruan kontrak selama 3 tahun ke depan kendati saat ini perseroan telah mulai menyasar operator telekomunikasi yang berskala kecil.
Dengan stabilnya profil tenancy yang menopang margin EBITDA dan aliran kas, Moody's menilai Protelindo tetap dapat menyediakan pembayaran dividen maupun modal untuk tumbuh secara anorganik.
"Rating ini juga mengakomodasi eksposur Protelindo terhadap operator telekomunikasi berskala kecil, kendati risiko pembaruan kontrak dalam jangka pendek menjadi terbatas," tulis Moody's.