Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia merosot tajam lebih dari 2% pada perdagangan Senin (6/5/2019).
Mengacu data Bloomberg,hingga pukul 09.35 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 2,32% atau 1,44 poin ke level US$60,50 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah Brent turun 2,09% atau 1,48 poin ke level US$69,37 per barel.
Penurunan ini terjadi usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu (5/5/2019), mengatakan akan menaikkan tarif barang-barang China minggu ini secara tajam. Hal itu berisiko mengubah pembicaraan perdagangan kedua raksasa ekonomi terbesar dunia tersebut.
Minggu (5/5/2019), Trump lewat akun Twitter-nya mengatakan, dia akan menaikkan tarif AS untuk barang-barang China pekan ini secara drastis. Pernyataan Trump ini lantas menarik turun pasar keuangan global, termasuk minyak mentah berjangka.
The Wall Street Journal melaporkan, Beijing tengah mempertimbangkan untuk membatalkan semua pembicaraan perdagangan dengan Washington.
“Trump telah mengambil palu godam yang menjadi pepatah untuk [menghancurkan] kenari pagi ini..., dengan mengancam akan menampar tarif 25% pada US$525 miliar terhadap barang-barang China, yang membingungkan, paling lambat Jumat ini,” kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di pialang berjangka OANDA di Singapura, dikutip dari Reuters, Senin (6/5/2019).
Di dalam industri minyak, ada tanda-tanda kenaikan lebih lanjut dalam produksi minyak AS. Hal itu terlihat dari produksi minyak mentah AS yang melonjak lebih dari 2 juta barel per hari sejak awal 2018 ke rekor 12,3 juta bph. Kondisi tersebut membuat AS menjadi produsen terbesar di dunia di atas Rusia dan Arab Saudi.