Bisnis.com, JAKARTA — PT PP Presisi Tbk. mencatatkan pertumbuhanan laba bersih sebesar 70% pada kuartal I/2019. Laba emiten berkode saham PPRE tersebut meningkat signifikan menjadi Rp101 miliar dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya Rp59,6 miliar.
Benny Pidakso, Direktur Keuangan PPRE mengatakan bahwa kenaikan laba secara tajam ini menambah keyakinan manajemen akan mampu mencapai target laba lebih dari Rp600 miliar tahun ini. "Sehingga earning per share (EPS) PPRE di tahun 2019 menjadi Rp60 per saham," ujarnya melalui keterangan resminya, Selasa (30/4/2019).
Adapun, margin laba PPRE pada kuartal I/2019 tercatat melonjak menjadi 11,65% dibandingkan 9,55% pada periode yang sama 2018. Kenaikan margin laba PPRE lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri.
Benny mengatakan, pertumbuhan laba perusahaan kontraktor yang fokus ke pekerjaan sipil dan struktur bangunan itu, antara lain ditopang oleh peningkatan pendapatan.
Adapun pada kuartal I/2019, PPRE meraih pendapatan sebesar Rp867 miliar, melejit 39% dibandingkan dengan Rp623,6 miliar pada kuartal I 2018. Peningkatan pendapatan anak usaha PT PP (Persero) Tbk. itu berasal dari order book yang sedang dikerjakan senilai Rp12,8 triliun.
Order book ini terdiri atas kontrak baru PPRE per Maret 2019 sebesar Rp1,61 triliun dan carry over tahun 2018 sekitar Rp11,2 triliun. "Sebagian besar pendapatan atau lebih dari 80%, berasal dari segmen konstruksi. Sisanya adalah dari persewaan peralatan dan ready mix," terang Benny.
Baca Juga
Jika ditinjau dari sisi geografis, lanjut dia, pendapatan terbesar PPRE dikontribusikan oleh wilayah Sumatra. Di kawasan tersebut, PPRE sedang mengerjakan proyek bendungan Way Sekampung dan Formwork Pollux Batam.
Pada 2019, PPRE menargetkan pendapatan sebesar Rp4,2 triliun. Angka ini naik 37,6% dibandingkan dengan realisasi pendapatan perseroan sepanjang 2018.