Bisnis.com, JAKARTA—Mirae Asset Sekuritas menyebutkan harga batu bara global dan nikel akan diperdagangkan lebih tinggi minggu ini. Oleh karena itu, investor dapat memerhatikan saham terkait komoditas tersebut.
Analis Senior Mirae Asset Sekuritas Andy Wibowo Gunawan menyampaikan, ada tiga faktor yang berpotensi mendorong harga batu bara dan nikel pada pekan ini. Pertama, inventori batu bara enam pembangkit listrik utama China yang lebih rendah.
Kedua, enam pembangkit listrik utama China yang membakar batu bara lebih tinggi. Ketiga, perkiraan ekspansi dalam aktivitas manufaktur Cina. Dengan demikian, kami berpikir bahwa investor dapat bermain di saham yang terkait dengan batubara dan nikel.
“Namun, kami tidak menyukai komoditas minyak, timah, emas, dan CPO karena kami tidak melihat pemicu substansial untuk mendorong harga komoditas ini minggu ini,” paparnya, Selasa (30/4/2019)
Berikut ulasan sejumlah sektor komoditas pada pekan ini.
Energi
Indikasi Arab Saudi dan UEA menutup gangguan ekspor minyak Iran akan menjadi resiko penurunan terhadap minyak mentah dunia minggu ini. Selain itu, Mirae melihat harga batu bara melanjutkan penguatan didukung turunnya persediaan batu bara di 6 PLTU besar di China.
Logam industri
Harga nikel dunia akan meningkat didukung oleh estimasi ekspansinya aktifitas manufaktur bulan April di China serta perkiraan turunnya persediaan LME minggu ini. Namun, Mirae memperkirakan bahwa timah global akan diperdagangkan mixed ini setelah LME memperpanjang batas waktu untuk tinjauan pengadaan timah dari 2020 hingga 2022.
Logam mulia
Mengingat spekulasi The Fed akan mengumumkan keputusan penurunan suku bunganya minggu ini dalam pertemuan FOMC. Dengan demikian, Mirae memperkirakan bahwa harga emas global akan berada di persimpangan jalan.
Perkebunan
Berdasarkan analisis permintaan-penawaran, kami percaya bahwa risiko penurunan akan melampaui risiko kenaikan harga CPO global.