Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2019, Pendapatan Bukaka Melonjak 121,56 Persen

Emiten konstruksi non bangunan PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK) memembukukan kenaikan pendapatan sebesar 121,56% year on year (yoy) menjadi Rp1,74 triliun pada kuartal I/2019.
Ilustrasi - Papan indeks saham/Bisnis
Ilustrasi - Papan indeks saham/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi nonbangunan PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK) memembukukan kenaikan pendapatan sebesar 121,56% year on year (yoy) menjadi Rp1,74 triliun pada kuartal I/2019.

Dalam laporan per Maret 2019 dipuplikasikan Kamis (25/4/2019), perusahaan menyampaikan pendapatan pada 3 bulan pertama 2019 mencapai Rp1,74 triliun. Nilai itu meningkat 121,56% yoy dari sebelumnya Rp786,78 miliar.

Pendapatan dari konstruksi jaringan listrik, energi, dan jembatan berkontribusi paling besar, yakni Rp1,58 triliun. Selanjutnya, kontrak peralatan jalan, kendaraan khusus, dan peralatan migas menyumbang Rp80,67 miliar.

Fasilitas dan perlengkapan bandara berkontribusi Rp60,67 miliar, selanjutnya penjualan produk forging Rp14,92 miliar, dan pendapatan pemasaran listrik pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) Rp3,32 miliar.

Sementara itu, beban kontrak konstruksi dan nonkonstruksi meningkat menuju Rp1,49 triliun dari sebelumnya Rp631,87 miliar. Namun, laba kotor per Maret 2019 masih naik menuju Rp252,27 miliar, kuartal I/2018 senilai Rp154,91 miliar.
 
BUKK yang dimiliki oleh keluarga Kalla, mengantongi laba bersih sebesar Rp188,49 miliar pada kuartal I/2019, melonjak 114,08% yoy dari sebelumnya Rp88,04 miliar. Laba per saham pun naik menuju Rp71 dari sebelumnya senilai Rp33.

Liabilitas perusahaan per Maret 2019 berkurang menjadi Rp2,42 triliun dari akhir 2018 sebesar Rp2,45 triliun. Liabilitas jangka pendek juga berkurang menuju Rp2,28 triliun dari sebelumnya Rp2,29 triliun.

Ekuitas perseroan mencapai Rp2,15 triliun pada kuartal I/2019, naik dibandingkan akhir tahun lalu Rp1,97 triliun. Total aset BUKK pun meningkat menuju Rp4,57 triliun dari sebelumnya Rp4,41 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper