Bisnis.com, JAKARTA – Emiten infrastruktur telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk. baru saja mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar Rp500 miliar dari Bank Mandiri.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan perseroan pada Rabu (24/4/2019), emiten berkode saham TOWR tersebut lewat anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) telah menandatangani perjanjian pinjaman tersebut pada 22 April 2019.
“Jumlah fasilitas pinjaman sebesar Rp500 miliar dengan tujuan membiayai operasional dan’atau modal kerja dari Protelindo,” tulis Sekretaris Perusahaan Sarana Menara Nusantara Irfan Ghazali melalui keterbukaan informasi, Rabu (24/4/2019).
Adapun, jangka waktu pinjaman itu disampaikan hingga 5 Desember 2019 dengan bunga atas fasilitas pinjaman adalah jumlah keseluruhan dari Jakarta Interbank Offering Rate (JIBOR) dan margin yang berlaku yaitu 1,25% per tahun.
Selanjutnya, anak usaha Protelindo yaitu PT Iforte Solusi Infotek ditunjuk sebagai penjamin kewajiban dari perjanjian Protelindo dengan Bank Mandiri tersebut.
Sementara itu, Protelindo juga telah menandatangani Surat Perubahan Kedua atas pinjaman dari JP Morgan Chase Bank N.A. Cabang Jakarta pada 23 April 2019.
Baca Juga
Dalam surat perubahan itu, disebutkan fasilitas pinjaman yang sebelumnya Rp300 miliar menjadi Rp500 miliar dengan jangka waktu fasilitas pinjaman menjadi sampai 23 April 2020.
Perseroan menyampaikan, tidak terdapat penanggungan atas perjanjian pinjaman yang ditandatangani Protelindo dengan JP Morgan. Adapun perjanjian kredit dan penanggungan perusahaan juga merupakan transaksi terpisah dan berdiri sendiri dari Surat Perubahan Kedua.
Pada tahun ini, TOWR menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 8,4% menjadi Rp6,4 triliun dari perolehan pada 2018 yang senilai Rp5,9 triliun. Perseroan pun berencana akan membangun jaringan kabel fiber optik sepanjang 13.600 km lagi pada tahun ini. Dengan demikian, pada akhir 2019 diharapkan TOWR dapat memiliki dan mengoperasikan kabel fiber optik sepanjang 23.000 km.
Saat ini, perseroan tengah dalam pengembangan modal signifikan untuk memperluas lebih dari 17.000 km jaringan kabel fiber optik yang sebagian besar ada di wilayah Jawa dan Sumatra.