Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk. menargetkan untuk memiliki dan mengoperasikan fiber optik sepanjang 23.000 km hingga akhir 2019.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Ferdinandus Aming Santoso, bahwa pada tahun ini perseroan bakal menambah jaringan fiber optik setidaknya sepanjang 13.600 km lagi.
Adapun per akhir 2018, emiten berkode saham TOWR tersebut telah membangun sambungan kabel fiber optik sepanjang 9.400 km. “Sehingga, sampai akhir tahun 2019, kami berencana untuk memiliki dan mengoperasikan 23.000 km fiber optic cable,” mengutip laporan tahunan, seperti dikutip pada Rabu (24/4/2019).
Saat ini, perseroan pun tengah dalam pengembangan modal signifikan untuk memperluas lebih dari 17.000 km jaringan kabel fiber optik yang sebagian besar ada di wilayah Jawa dan Sumatra.
Aming melanjutkan, investasi di bidang infrastruktur fiber optik merupakan respons perseroan terhadap kebutuhan dari para operator telekomunikasi yang terus berubah. Sejauh ini, permintaan atas jaringan kabel fiber optik banyak didorong oleh pertumbuhan lalu lintas internet berjaringan 4G-LTE.
Dengan demikian, TOWR pun merasa perlu melakukan diversivikasi pendapatan dari sumber nonmenara hingga 10% dari total pendapatan. Untuk tahun ini, TOWR pun menargetkan pendapatan sebesar Rp6,4 triliun dan EBITDA senilai Rp5,3 triliun. Adapun, pada tahun lalu, ekspansi operator telekomunikasi di luar Jawa dan kebutuhan permintaan data masih menjadi mesin pendorong utama pertumbuhan organik emiten Grup Djarum tersebut.
TOWR melaporkan, perseroan telah memiliki 17.437 menara per akhir tahun lalu. Kepemilikan tersebut meningkat sebanyak 2.583 menara atau 17,4% dari posisi kepemilikan sebanyak 14.854 menara pada 2017.
Sementara itu, jumlah penyewa menara juga naik 13,2% atau sebanyak 3.308 penyewaan menjadi 28.319 penyewa pada akhir 2018 dari posisi 25.011 pada akhir tahun sebelumnya.