1. Sekitar 21 Persen Saham di BEI Masih Terdiskon, Saatnya Diburu?
Sejumlah saham di Bursa Efek Indonesia masih cukup terdiskon harganya hingga awal April tahun ini yang berpeluang menjadi sasaran investasi investor, terutama yang berhorizon investasi jangka panjang.
Hingga Jumat (12/4/2019) pekan lalu, price to earning (PER) rata-rata tertimbang (weighted average/ WA) dari IHSG berada di level 17,8 kali, sedikit turun dibandingkan posisi akhir 2018 lalu yang sebesar 19,4 kali.
Baca selengkapnya di sini.
2. Manajer Investasi Ramai-Ramai Terbitkan Reksa Dana ETF
Banyaknya permintaan terhadap produk reksa dana ETF (Exchange Traded Fund) mendorong para manajer investasi untuk agresif menerbitkan produk tersebut pada tahun ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, per 12 April 2019 terdapat reksa dana ETF sebanyak 27 produk yang tercatat di bursa. Adapun sepanjang tahun berjalan, produk baru yang diluncurkan tercatat sebanyak tiga produk atau lebih banyak ketimbang periode yang sama pada tahun lalu sebanyak 2 produk.
Baca selengkapnya di sini.
3. Jasa Marga (JSMR) Luncurkan Dinfra Rp423,5 Miliar
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama PT Mandiri Manajemen Investasi resmi mencatatkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur atau KIK Dinfra dengan jumlah Rp423,5 miliar di Bursa Efek Indonesia, Senin (15/4/2019).
Dinfra merupakan wadah berbentuk kontrak investasi kolektif yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyrakat pemodal untuk selanjutnya sebagian besar diinvestasikan pada aset infrastruktur dalam bentuk utang dan/atau ekuitas oleh manajer investasi. Penawaran produk itu dapat dilakukan melalui penawaran umum atau terbatas.
Baca selengkapnya di sini.
4. Jelang Puasa dan Lebaran, Mayora Indah (MYOR) Tingkatkan Produksi
Sejumlah emiten makanan dan minuman, termasuk PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) optimistis dapat memperoleh keuntungan tambahan seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat yang terjadi selama periode bulan Ramadan dan IdulFitri 2019.
Corporate Secretary PT Mayora Indah Tbk. Yuni Gunawan mengatakan, perseroan mencatatkan tren kenaikan penjualan sekitar 15%-20% selama periode puasa dan lebaran, dibandingkan bulan-bulan lainnya. Kenaikan penjualan terutama terjadi pada segmen biskuit, wafer, dan kembang gula.
Baca selengkapnya di sini.
5. Rencana Super Holding Jokowi, Pengelolaan BUMN Bakal seperti Temasek dan Khazanah?
Pembentukan super holding BUMN akan menghilangkan peran Kementerian BUMN dan perseroan pelat merah akan bertanggung jawab langsung kepada Presiden tanpa melalui lembaga negara.
Dalam debat Capres-Cawapres ke-5 di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4/2019), Calon Presiden Petahana Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan berencana membentuk super holding. Tujuannya, agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat terus berkekspansi dengan kekuatan yang lebih besar dan membuka pasar-pasar baru.
Baca selengkapnya di sini.