Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten makanan dan minuman, termasuk PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) optimistis dapat memperoleh keuntungan tambahan seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat yang terjadi selama periode bulan Ramadan dan IdulFitri 2019.
Corporate Secretary PT Mayora Indah Tbk. Yuni Gunawan mengatakan, perseroan mencatatkan tren kenaikan penjualan sekitar 15%-20% selama periode puasa dan lebaran, dibandingkan bulan-bulan lainnya. Kenaikan penjualan terutama terjadi pada segmen biskuit, wafer, dan kembang gula.
Guna memenuhi kenaikan permintaan, perseroan akan mengoptimalkan kapasitas terpasang dan memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. "[Strateginya] meningkatkan jumlah produksi dan mengeluarkan stok barang jadi yang sudah tersedia di gudang," katanya kepada Bisnis.com, dikuip Senin (15/4/2019).
Baca Juga
Meski permintaan meningkat selama periode puasa dan Lebaran, realisasi sepanjang semester I diperkirakan hanya mencapai 45% dari target penjualan 2019. Yuni menjelaskan, proyeksi penjualan yang tidak mencapai separuh dari target sepanjang tahun itu disebabkan banyaknya masa libur, termasuk libur panjang karena lebaran.
Emiten dengan kode saham MYOR ini mengincar penjualan tumbuh sekitar 15%-20% pada 2019. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian 2018, perseroan mencetak penjualan bersih sebesar Rp24,06 triliun atau naik 15,58% secara tahunan.
Adapun, laba bersih yang dibukukan sebesar Rp1,72 triliun atau naik 7,65% secara tahunan. Jika mengacu pada perolehan tersebut, maka perseroan mengincar penjualan sekitar Rp27,67 triliun - Rp28,87 triliun pada tahun ini. "Karyawan semuanya libur, enggak bisa jualan," imbuhnya.