Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Bakal Rilis Global Notes US$850 Juta

Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) melalui entitas anak TBG Global Pte. Ltd. akan menerbitkan global notes atau surat utang global dengan jumlah sebanyak-banyaknya US$850 juta.

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) melalui entitas anak TBG Global Pte. Ltd. akan menerbitkan global notes atau surat utang global dengan jumlah sebanyak-banyaknya US$850 juta.

Dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada 8 April 2019 senilai Rp14.145, TBIG akan meraup dana segar lewat transaksi itu senilai Rp12,02 triliun.

Melalui prospektus yang dirilis lewat keterbukaan informasi pada pekan lalu, TBIG akan memberikan jaminan terhadap notes tersebut dengan jaminan perusahaan (corporate guarantee).

Adapun, rencana penerbitan global notes ini merupakan upaya emiten Grup Saratoga tersebut untuk melunasi kewajiban utang jatuh tempo dan pembayaran dipercepat atas pinjaman atau membiayai rencana ekspansi usaha di masa mendatang.

“[Hasil transaksi] akan digunakan oleh perseroan untuk membiayai kelompok entitas anak perseroan serta memperluas dan mendiversifikasi basis kreditur,” tulis TBIG dalam prospektusnya, seperti dikutip pada Minggu (14/4/2019).

TBIG pun bakal meminta restu dari para pemegang saham untuk melakukan transaksi penerbitan global notes dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 21 Mei 2019.

Nantinya, notes yang diterbitkan TBIG hanya akan ditawarkan secara terbatas kepada pembeli awal dan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX).

Sejauh ini, TBIG telah dua kali mencatatkan Global Notes di SGX, yaitu Global Notes senilai US$300 juta yang telah dilunai pada Mei 2017 dan Global Notes senilai US$350 juta yang masih memiliki jatuh tempo pada 10 Februari 2022.

TBIG menyampaikan, pertimbangan untuk menerbitkan notes melalui anak usahanya tersebut adalah untuk diversifikasi kreditur dalam rangka memperoleh pendanaan alternatif dengan tingkat suku bunga yang lebih stabil, yaitu maksimal 8% per tahun dengan bunga tetap.

Adapun berdasarkan laporan keuangan TBIG per Desember 2018, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 70,61% ke level Rp680,58 miliar dari posisi Rp2,31 triliun pada tahun sebelumnya.

Namun demikian, pendapatan perseroan tercatat naik 7,21% menjadi Rp4,31 triliun dari posisi senilai Rp4,02 triliun pada 2017.

Sementara itu, jumlah aset TBIG tercatat Rp29,11 triliun atau naik 13,75% dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp25.59 triliun.

Berikutnya, jumlah liabilitas dan ekuitas naik 13,75% menjadi Rp29,11 triliun dari sebelumnya senilai Rp25,59 triliun.

Tercatat pula Debt to Equity Ratio (DER) perseroan sebesar 691,23% dan Current Ratio (CRR) mencapai 31,56%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper