Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Tunggu Rilis Lapkeu Bank, Indeks S&P 500 Flat

Indeks S&P 500 di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir flat pada perdagangan Kamis (11/4/2019), di tengah tumbuhnya keresahan mengenai perlambatan ekonomi global.
Bursa saham AS/Reuters
Bursa saham AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks S&P 500 di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir flat pada perdagangan Kamis (11/4/2019), di tengah tumbuhnya keresahan mengenai perlambatan ekonomi global.

Namun dua indeks saham utama lainnya, Nasdaq dan Dow Jones, masing-masing ditutup di posisi lebih rendah akibat terbebani saham kesehatan.

Saham-saham perawatan kesehatan sejauh ini menjadi penekan terbesar pada ketiga indeks, dengan turun 1,2% sehari setelah Senator AS Bernie Sanders memperkenalkan rencana "Medicare for All" kepada Kongres.

Selain itu, Komite Keuangan Senat mengakhiri sesi dengar untuk membahas peran yang dimainkan oleh para pengelola manfaat farmasi terkait harga obat-obatan.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup flat di level 2.888,32, indeks Nasdaq Composite turun 0,21% atau 16,89 poin di level 7.947,36, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun tipis 0,05% atau 14,11 poin di level 26.143,05.

“Anda mengalami hari-hari fluktuatif di mana tidak banyak yang terjadi. Ini mencerminkan orang-orang yang menunggu lebih banyak informasi, seperti kinerja keuangan perusahaan,” tutur Chuck Carlson, chief executive officer Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.

Di sisi ekonomi, Departement Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran awal turun pada pekan lalu ke level terendahnya sejak 1969. Laporan lain menunjukkan harga produsen pada Maret membukukan kenaikan terbesar sejak Oktober.

Data indikator ekonomi yang tampak baik tersebut dapat mengurangi kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi global yang tajam menyeret saham-saham AS. Hal ini telah diperlihatkan dalam risalah rapat kebijakan bank sentral AS Federal Reserve pada Maret yang dirilis Rabu (10/4).

Sementara itu, seiring dengan dimulainya musim laporan kinerja keuangan, para analis memperkirakan laba kuartal pertama perusahaan-perusahaan dalam indeks S&P akan turun 2,5% year-on-year, kontraksi pertamanya sejak 2016.

Namun ada pula keraguan tentang perkiraan itu.

“Apakah [pasar] berpikir laporan kinerja keuangan akan menjadi lebih baik dari yang para anlis kira? Kita akan melihatnya terlebih dahulu dari laporan sejumlah bank esok hari [Jumat, 12/4/2019 waktu setempat],” lanjut Carlson.

Saham-saham finansial naik 0,6% menjelang rilis serangkaian laporan keuangan dari enam bank utama AS, dengan JPMorgan Chase & Co. dan Wells Fargo & Co. dijadwalkan merilis laporannya pada Jumat.

Kemudian, Citigroup Inc. dan Goldman Sachs masing-masing akan merilis laporannya pada Senin pekan depan, sedangkan Bank of America dan Morgan Stanley merilisnya pada Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper