Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2019, Dana Kelolaan Avrist AM Jalan di Tempat

Total dana kelolaan reksa dana Avrist Asset Management pada kuartal pertama 2019 masih belum sesuai target, tertekan aksi redemption karena investor merealisasikan profit.
Reksa Dana Jeblok. /Bisnis.com
Reksa Dana Jeblok. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA —Total dana kelolaan reksa dana Avrist Asset Management pada kuartal pertama 2019 masih belum sesuai target, tertekan aksi redemption karena investor merealisasikan profit.

Direktur Utama Avrist Asset Management Hanif Mantiq mengungkapkan bahwa total dana kelolaan Avrist AM masih “jalan di tempat” selama tiga bulan pertama 2019. “Sejauh ini [NAB] masih Rp3,2 triliun. Stagnan [dari total NAB per akhir 2018],” kata Hanif kepada Bisnis.com, Selasa (9/4/2019).

Hanif menambahkan, perseroan sebenarnya memasang target bisa mencapai total dana kelolaan reksa dana sebesar Rp4 triliun pada akhir kuartal I/2019 lalu.

Namun, lanjut Hanif, akibat terjadi aksi redemption yang cukup besar sekitar Rp500 miliar reksa dana pendapatan tetap dan terutama di reksa dana saham, total dana kelolaan Avrist Asset Management pun harus kembali lagi ke level seperti pada akhir 2018. “Tadinya saya berharap sudah sampai Rp3,7 triliun ya, kalau tidak ada redemption. Tapi mudah-mudahan ya di kuartal II/2019 ada perbaikan,” tutur Hanif.

Adapun, redemption tersebut dinilai terjadi karena investor mulai merealisasikan profit karena imbal hasil yang diberikan reksa dana saham dan reksa dana obligasi telah naik di sepanjang kuartal I/2019.

Berdasarkan data Infovesta Utama, per 29 Maret 2019, kinerja indeks reksa dana saham yang tercermin dalam Infovesta Equity Fund Index tercatat sebesar 1,43% dan kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta Fixed Income Fund Index sebesar 2,99%.

“Merealisasikan profit saja karena reksa dana saham dan reksa dana obligasi kan naik di kuartal I/2019. Dan mulai jaga-jaga untuk Pemilu mungkin ya,” imbuh Hanif.

Hingga akhir Semester I/2019 nanti, Hanif menargetkan total NAB reksa dana Avrist Asset Management bisa mencapai Rp4,5 triliun dan lanjut bertambah hingga Rp5,5 triliun hingga akhir tahun.

Dirinya berharap, investor dapat kembali ke reksa dana saham pada kuartal kedua ini ditopang oleh periode pembagian dividen dari emiten dan kepastian dari presiden terpilih. 

Hanif menjelaskan, pasar saham biasanya akan reli setelah Pilpres karena investor telah mendapatkan kepastian mengenai arah kebijakan pemimpin yang baru. “Mudah-mudahan di kuartal II/2019 di saham [investor] sudah masuk lagi karena ada pembagian dividen dan setelah Pilpres,” imbuh Hanif.

Adapun, untuk meraih target yang telah ditetapkan, Avrist Asset Management akan terus mengeluarkan beberapa produk ke depannya.

Selama kuartal I/2019, Avrist Asset Management telah menerbitkan 5 produk, seperti reksa dana terproteksi dan ETF dengan aset dasar obligasi. Sementara di kuartal II/2019, perseroan akan kembali menerbitkan 3—4 produk reksa dana lagi.

Ke depan, Hanif pun masih menjagokan reksa dana saham untuk dicermati karena harganya yang sudah murah dibandingkan reksa dana obligasi yang tampak terlalu mahal. “[Reksa dana saham] lagi murah karena obligasi terlalu mahal. Return obligasi dan saham kan [sudah berselisih] jauh,” ujar Hanif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper