Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG dan Rupiah Kompak Ditutup Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Senin (8/4/2019).
Karyawati bearktivitas di samping papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (27/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawati bearktivitas di samping papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (27/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Senin (8/4/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berakhir melemah 0,75% atau 48,28 poin di level 6.425,73 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (5/4), IHSG berakhir terkoreksi 0,32% atau 20,61 poin di level 6.474,02.

Indeks sempat rebound dari pelemahannya dengan dibuka naik 0,10% atau 6,17 poin di level 6.480,18 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.390,71 – 6.484,15.

Delapan dari sembilan sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin sektor infrastruktur (-2,06%) dan pertanian (-1,30%). Satu-satunya sektor yang menetap di zona hijau adalah finansial meskipun dengan kenaikan sangat tipis 0,03%.

Dari 629 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 172 saham menguat, 261 saham melemah, dan 196 saham stagnan.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing turun 2,15% dan 1,73% menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir perdagangan hari ini.

Kendati demikian, investor asing tetap ramai memborong saham nasional dan membukukan aksi beli bersih lanjutan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, aksi beli bersih (net buy) tercatat Rp842,28 miliar pada perdagangan hari ini, net buy hari keempat beruntun.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 lanjut berakhir turun 0,39% atau 2,20 poin di level 568,10, setelah ditutup terkoreksi 0,50% atau 2,87 poin di posisi 570,30 pada Senin (5/4).

Indeks saham lainnya di Asia berakhir variatif. Di antara yang berakhir di zona hijau adalah indeks FTSE Malay KLCI (+0,15%), indeks PSEi Filipina (+0,54%), indeks Kospi Korea Selatan (+0,04%), dan indeks Hang Seng Hong Kong (+0,47%).

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing ditutup turun 0,35% dan 0,21%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing turun 0,05% dan 0,12%.

Dilansir Reuters, bursa saham emerging market secara keseluruhan bergerak lebih lesu pada perdagangan hari ini setelah mampu membukukan penguatan pekan lalu di tengah optimisme seputar tercapainya kesepakatan dalam perundingan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Bursa saham daratan China berakhir turun tipis bahkan setelah bank sentral Negeri Tirai Bambu mengumumkan lebih banyak stimulus.

Meski demikian, masih ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan seperti kemungkinan rilis laporan keuangan perusahaan di Amerika Serikat akan mengalami sedikit tekanan, pertemuan soal Brexit, dan pertemuan kebijakan sejumlah bank sentral.

"Pergerakan turun yang sangat kecil hari ini harus dilihat dari sudut pandang perkembangan terbaru. Kita kembali pada level di mana koreksi dimulai tahun lalu. Jadi sekarang pertanyaannya adalah, apa selanjutnya?” ujar Britta Weidenbach, kepala ekuitas Eropa di DWS, seperti dikutip Reuters.

Mata uang emerging market juga melemah walaupun dolar AS merosot karena imbal hasil obligasi memperpanjang penurunannya pascarilis laporan pekerjaan AS.

Nilai tukar rupiah tergelincir dan ditutup melemah 34 poin atau 0,24% di level Rp14.167 per dolar AS, mematahkan rangkaian penguatan yang mampu dibukukan beberapa hari sebelumnya.

Bersama rupiah, mayoritas mata uang di Asia juga terdepresiasi, dipimpin won Korea Selatan dan rupee India yang melemah 0,76% dan 0,58% masing-masing terhadap dolar AS.

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

HMSP

-2,15

TLKM

-1,73

UNVR

-1,63

TPIA

-5,43

FREN

-8,73

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

CPIN

+3,56

BBRI

+0,70

BDMN

+1,60

BBCA

+0,18

BMRI

+0,33

Sumber: BEI

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper