Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Jasa Armada Indonesia (IPCM) Merosot 39,5% di 2018

Emiten anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero),  PT Jasa Armada Indonesia Tbk. mencatatkan penurunan laba bersih 39.5% pada 2018.
Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Endang Muchtar
Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero),  PT Jasa Armada Indonesia Tbk. mencatatkan penurunan laba bersih 39.5% pada 2018.

Dalam laporan keuangan tahunan 2018 yang dipublikasikan pada Harian Bisnis Indonesia, Jumat (29/3/2019), emiten berkode saham IPCM tersebut mencatatkan perlambatan pendapatan sebesar 2,6% pada 2018 yang tercatat Rp727,05 miliar pada 2018 dari Rp746,65 miliar pada tahun sebelumnya.
 
Beban pendapatan perseroan pada 2018 tercatat senilai Rp499,77 miliar, meningkat tipis 0,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp499,24 miliar.
 
Adapun, laba kotor yang dikantongi didapat perseroan pada periode tersebut tercatat Rp227,27 miliar, melambat 8,1% dibandingkan dengan 2017 yang tercatat senilai Rp247,40 miliar.

Sementara itu, beban beban operasi IPCM pada 2018 sebesar Rp2,71 triliun, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat pada saat itu Rp901,54 miliar.

Selain itu, beban keuangan IPCM tercatat mengalami peningkatan yang cukup tajam dari Rp83,06 miliar pada tahun sebelumnya, menjadi Rp208,89 miliar pada 2018 atau meningkat 151%.
 
Hasilnya, IPCM mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 39,5%, dari sebelumnya Rp120,41 miliar menjadi Rp72,80 miliar pada 2018.

Adapun, liabilitas IPCM pada 2018 Rp118,03 miliar, menurun 66,4% dari 2017 Rp352,32 miliar pada 2017. Ekuitas IPCM pada 2018 senilai Rp1,04 triliun, meningkat 4% dari 2017 Rp1 triliun, sedangkan total aset IPCM pada 2018 sebesar Rp1,15 triliun menyusut 14,8% dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,35 triliun

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper