Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menargetkan pendapatan atas proyek offshore sebesar Rp10 triliun pada 2019.
Direktur Operasi III Wijaya Karya, Destiawan Soewardjono menargetkan hal tersebut atas proyek WIKA di 9 negara.
“Orderbook kurang lebih Rp7 triliun, harapannya tahun ini bisa Rp10 triliun, tapi cita-cita saya bisa US$1 miliar sampai akhir tahun,” ujarnya di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Adapun, proyek offshore yang digarap oleh WIKA di antaranya adalah pada April 2019, berhasil memenangkan tender untuk pengerjaan proyek pembangunan jembatan di Sarawak, Malaysia bersama dengan mitra setempat.
“Serawak itu ada jembatan, kami sudah on going ada jembatan, dan kami yang terendah [menang tender] diharapkan bisa menjadi kontrak pada April ini, dengan nilai kontrak Rp200 miliar,” ungkap Destiawan.
Selain itu, WIKA mendapatkan proyek untuk pembangunan 1.700 dan 2.250 unit logement di Aljazair dengan nilai kontrak US$100 juta atau sekitar Rp1 triliun.
Baca Juga
Lebih lanjut, emiten berkode saham WIKA tersebut juga mendapatkan proyek pembangunan jaringan perkeretaapian di kawasan Afrika. Proyek tersebut dikerjakan bersama dengan PT INKA (Persero), dan PT Len Industri Persero dengan modal senilai Rp40 triliun.
“Belum tau kita nilainya [pendapatan atas proyek], karena 1000 km itu tidak sekaligus di tender, jadi ada beberapa paket,” jelasnya.
Sementara itu, di Filipina, WIKA tengah memproses tender proyek mass rapit transportation (MRT) dan jalur kereta api di negara yang sama.