Bisnis.com, JAKARTA—Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Selasa (26/3/2019) harga surat utang negara atau SUN berpotensi untuk menguat.
Dhian Karyantono, analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa hal tersebut setidaknya disebabkan oleh dua faktor.
Pertama, meski kekhawatiran pelaku pasar modal global terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi negara maju (Kawasan Euro dan AS) masih terjadi, tetapi kekhawatiran tersebut sedikit mereda setelah data Indeks Iklim Bisnis/Usaha Jerman (IFO Business Climate Index) per Maret 2019 meningkat ke kisaran 99,60 poin dibandingkan dengan data bulan sebelumnya sebesar 98,70 poin dan di atas ekspektasi pasar sebesar 98,50 poin.
Hal tersebut, mendorong apresiasi mata uang Euro terhadap dolar AS kurang lebih sebesar 0,09% mengingat ekonomi Jerman merupakan salah satu penopang ekonomi Kawasan Euro.
Apresiasi Euro terhadap dolar AS, juga pada akhirnya mendorong turunnya indeks dolar AS ke kisaran 96,51 poin (sebelumnya pada kisaran 96,65 poin) sehingga berpotensi memberikan katalis positif bagi harga SUN melalui apresiasi rupiah terhadap dolar AS.
Sementara itu, sentimen positif berikutnya berasal dari kemungkinan masih tingginya minat investor (incoming bids) dalam agenda lelang SUN hari ini yang diperkirakan bisa mencapai Rp55 triliun hingga Rp75 triliun sehingga diperkirakan mendorong kenaikan harga SUN di pasar sekunder pascalelang sore nanti.
Masih tingginya minat investor tersebut, didasarkan bahwa momen lelang SUN hari ini merupakan yang pertama kali sejak pelaku pasar mendapatkan “kepastian” bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuan pada 2019 (berdasarkan hasil FOMC Meeting 19 – 20 Maret 2019).
Apalagi, tingkat yield differential antara SUN dengan US Treasury baik secara nominal maupun riil masih cukup menarik bagi investor asing. "Kami menyarankan investor untuk fokus pada perdagangan SUN benchmark FR0077, FR0078, FR0068, dan FR0079 dengan rekomendasi beli di pasar sekunder atau berpartisipasi dalam lelang hari ini," katanya dalam riset harian, Selasa (26/3/2019).
Berikut ini proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid hari ini:
FR0063 (15 Mei 2023): 95,25 (6,96%) - 95,50 (6,89%)
FR0077 (15 Mei 2024): 104,30 (7,11%) - 104,85 (6,98%)
FR0064 (15 Mei 2028): 90,75 (7,54%) - 91,25 (7,46%)
FR0078 (15 Mei 2029): 104,40 (7,62%) - 105,00 (7,53%)
FR0065 (15 Mei 2033): 87,90 (8,07%) - 88,35 (8,02%)
FR0068 (15 Maret 2034): 103,00 (8,03%) - 103,70 (7,95%)
FR0075 (15 Mei 2038): 94,25 (8,09%) - 94,65 (8,05%)
FR0079 (15 April 2039): 102,85 (8,08%) - 103,20 (8,05%)
-PRICE OF INDONESIA GOVERNMENT BONDS-
FR0077: -14,10 bps to 104,27 (7,11%)
FR0078: -27,00 bps to 104,39 (7,62%)
FR0068: -59,50 bps to 103,04 (8,02%)
FR0079: -48,90 bps to 102,73 (8,10%)
-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: -0,058 point to 2,26%
UST 5yr: -0,044 point to 2,20%
UST 10yr: -0,024 point to 2,42%
UST 30yr: -0,004 point to 2,87%
German Bund 10yr: -0,012 point to -0,03%
UK Gilt 10yr: -0,027 point to 0,99%
-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: +0,21% to 42,60
CDS 5yr: +4,38% to 93,41
CDS10yr: +0,24% to 177,69
-CRUDE OIL PRICES -
WTI: +0,74% to $59,26 per barrel
BRENT: +0,27% to $67,44 per barrel