Bisnis.com, JAKARTA — PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mengakui tertarik mengakuisisi PT Sinar Tambang Arthalestari, pemilik merek dagang Semen Bima.
Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Christian Kartawijaya mengatakan perseroan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan aksi akuisisi pada 2019. Namun, hingga saat ini, pihak Semen Bima disebut belum membuka kesempatan tersebut kepada perseroan.
“Untuk Semen Bima, saya melihat bahwa mereka sampai saat ini belum mengundang kami untuk melakukan studi dan lain-lain. Jadi, saya tentunya tidak bisa jawab itu sampai ada undangan,” ujarnya, di Jakarta, seperti dikutip Bisnis, Minggu (24/3/2019).
Sekadar informasi, Semen Bima merupakan produsen semen yang memiliki pabrik di Desa Tipar Kidul Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng). Pabrik tersebut berdiri di atas lahan seluas 43 hektare (ha).
Pada 2018, Jateng menjadi salah satu daerah yang memiliki pertumbuhan permintaan semen yang cukup signifikan. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, permintaan semen di provinsi itu tumbuh sebesar 8,4%.
Di sisi lain, INTP sudah memiliki 13 pabrik yang terletak di 3 kawasan di daerah Jawa Barat (Jabar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel). Sementara itu, untuk penjualan di Jateng, selain mengandalkan merek Semen Tiga Roda, INTP juga memiliki produk Semen Rajawali yang dipasarkan di 4-5 kota.
Christian menjelaskan aksi akuisisi selalu terbuka, terlebih untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki lokasi pabrik yang strategis dan memiliki pabrik yang tidak dimiliki perseroan di daerah tersebut
“Tadi saya cuma bilang Indocement cuma tertarik pabrik-pabrik yang membawa benefit ke kami, dalam arti strategic location, diversifikasi lokasi. Kemudian, sama daerah-daerah yang kami tidak punya pabrik di situ cukup baik, kenapa enggak? Untuk mempersiapkan Indocement ke depan,” paparnya.
INTP masih mengantongi dana kas sebesar Rp7,2 triliun yang sebagian akan digunakan untuk membagikan dividen dan sebagian dipakai untuk menyiapkan sejumlah aksi korporasi.