Bisnis.com, JAKARTA — PT Visi Media Asia Tbk. akan melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement setelah mengantongi izin dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 25 April 2019.
Berdasarkan laporan yang diterbitkan perseroan melalui keterbukaan informasi, melalui rencana itu, VIVA akan menerbitkan 1,6 miliar lembar saham baru atau 10% dari modal yang ditempatkan. Saham baru yang diterbitkan dengan nominal Rp100 per saham.
Tujuan private placement tersebut untuk pembayaran sebagian utang berdasarkan Senior Facility Agrement yang jatuh tempo pada Oktober 2019 (akhir tahun kedua dari tenor senior facility agreement) sebesar US$9,4 juta yang menjadi kewajiban PT Lativi Mediakarya, entitas anak perusahaan.
“Selain itu juga untuk penambahan kebutuhan modal kerja PT Lativi Mediakarya,” mengutip laporan tersebut, Selasa (19/3/2019).
Adapun pada 17 Oktober 2017, PT Lativi Mediakarya menandatangani senior facility agreement sebesar US$ 173 juta yang diberikan secara sindikasi mellaui agen fasilitas Madison Pacific Trust Ltd. Jangka waktu pinjaman adalah 36 bulan dengan suku bunga pinjaman per tahun 10% ditambah LIBOR 1 bulan yang dibayarkan setiap bulan untuk 12 bulan pertama dna naik 1% untuk setiap 12 bulan berikutnya. Pokok pinjaman itu dibayarkan 10% pada tahun pertama, 15% pada tahun kedua, dan 75% pada tahun ketiga.
Lewat PMTHMETD diharapkan juga bisa mengurangi beban bunga pinjaman secara konsolidasi, meningkatkan total ekuitas dan kinerja arus kas.
Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit menyebutkan, sepanjang 9 bulan pertama 2018, VIVA membukukan pendapatan Rp1,958 triliun.