Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekjen OPEC: Investasi Minyak Global Belum Memuaskan

Investasi yang diperlukan untuk memastikan stabilitas di industri minyak global kembali normal setelah masa penurunan. Namun, langkahnya masih lambat.
Kilang BBM/Ilustrasi
Kilang BBM/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Investasi yang diperlukan untuk memastikan stabilitas di industri minyak global kembali normal setelah masa penurunan. Namun, langkahnya masih lambat.

Demikian kata Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo kepada Reuters dan stasiun TV Azeri Real di sela-sela komite pengawas OPEC dan non-OPEC, yang akan bertemu akhir pekan ini di ibukota Azeri, Baku, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (17/3/2019).

Dia juga mengatakan, negara-negara penghasil minyak terkemuka telah membuat pencapaian signifikan dalam hal kerja sama dan upaya untuk menghindari ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan di pasar minyak global.

Barkindo menambahkan, pihaknya akan menyambut keterlibatan yang lebih besar dengan Amerika Serikat untuk mengatasi masalah industri.

Menurut perkiraan dari Kepala Eksekutif Saudi Aramco Amin Nasser tahun lalu, industri minyak dan gas global perlu menginvestasikan lebih dari US$ 20 triliun selama 25 tahun ke depan untuk memenuhi pertumbuhan permintaan yang diharapkan dan mengkompensasi penurunan alami di pasar global.

 “Sejumlah tantangan muncul dari siklus turun yang telah kita lihat, dan di bagian atas daftar itu adalah masalah investasi. Kami telah melihat kontrak investasi selama beberapa tahun dan bahkan saat ini rebound sangat, sangat minimal,” kata Barkindo.

Untuk proyek siklus panjang, ujarnya, yang merupakan basis bagi ekonomi global, gambarannya masih tidak menggembirakan. “Karena itu kami menyambut Amerika Serikat untuk bergabung dengan kami dalam dialog energi global ini untuk mengatasi ini dan masalah lain yang mempengaruhi industri ini.”

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen minyak besar lainnya yang dipimpin oleh Rusia telah menyepakati upaya bersama untuk mengekang produksi minyak mereka untuk memulihkan keseimbangan pasar minyak global dan mendukung harga.

Kesepakatan pertama ditandatangani pada akhir 2016 di Wina. "Kami tetap di jalur dan kami telah membuat kemajuan yang signifikan dalam memastikan bahwa kami tidak membiarkan pasar kembali ke ketidakseimbangan," kata Barkindo, berbicara dalam bahasa Inggris.

Menurutnya semua negara yang berpartisipasi berkomitmen untuk memastikan bahwa penawaran dan permintaan tetap seimbang, melalui pergerakan stok yang akan tetap dalam rata-rata industri lima tahun.

"Itu tetap metrik utama kami dalam menilai keadaan pasar minyak dan sejauh ini begitu baik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper