Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Melorot Nyaris 2%

Pelemahan harga karet berlanjut pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Jumat (15/3/2019), tertekan kabar ditundanya rencana pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatra Selatan, Selasa (8/1/2019)./Antara-Nova Wahyudi
Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatra Selatan, Selasa (8/1/2019)./Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan harga karet berlanjut pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Jumat (15/3/2019), tertekan kabar ditundanya rencana pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Agustus 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup merosot 1,78% atau 3,50 poin di level 193 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (14/3/2019), harga karet kontrak Agustus berakhir turun 0,30% atau 0,60 poin di level 196,50 yen per kg.

Harga karet sempat bergerak positif dengan dibuka naik 0,15% atau 0,30 poin di posisi 196,80 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, harga karet bergerak di level 193,50 – 194,50.

Di Shanghai Futures Exchange, harga karet untuk kontrak teraktif Mei 2019 juga berakhir melemah 0,87% atau 105 poin di level 11.925 yuan per ton, setelah ditutup dengan pelemahan 80 poin atau 0,66% di posisi 12.030 pada perdagangan Kamis.

Terlepas dari klaim adanya progres dalam perundingan perdagangan AS-China, pertemuan antara kedua pemimpin tersebut yang diharapkan akan digelar di resor milik Trump, Mar-a-Lago, bulan ini dikabarkan baru akan berlangsung pada April.

Kabar tersebut mempengaruhi sentimen aset berisiko tak terkecuali harga komoditas hari ini ketika investor mencermati perkembangan baru dalam perundingan perdagangan antara dua negara berekonomi terbesar di dunia tersebut.

“Kita akan mendengar kabar tentang China, mungkin akan kita ketahui tiga hingga empat pekan ke depan,” ujar Trump di Gedung Putih pada Kamis (14/3), seperti diberitakan Bloomberg.

Negosiasi AS-China di level menteri selama ini telah berfokus pada penghentian persyaratan usaha gabungan, mekanisme penegakan kesepakatan, dan pencabutan tarif yang telah dikenakan masing-masing kedua belah pihak.

Bulan lalu Trump memutuskan untuk tidak menaikkan tarif terhadap impor barang-barang China sesuai waktu yang ditetapkan pada 1 Maret, mengingat kelancaran negosiasi dagang yang telah dijalani kedua belah pihak.

Namun AS dan China tetap terganjal beberapa isu, di antaranya soal kekayaan intelektual. Pemerintah AS menuding China memaksa perusahaan-perusahaan AS untuk berbagi kekayaan intelektual dan mentransfer teknologi mereka ke mitra-mitra lokal demi melakukan bisnis di China.

Optimisme bahwa kedua belah pihak semakin mendekati kesepakatan perdagangan mereka sebelumnya telah membantu mendorong harga karet sebanyak 35% di Tokyo dan 19% di Shanghai dalam tiga bulan terakhir.

Akan tetapi pergerakan bursa berjangka karet baik di Tokyo maupun Shanghai membukukan penurunan mingguan kedua, akibat tertekan sentimen negatif di antaranya kekhawatiran seputar pertumbuhan China dan global.

Berbanding terbalik dengan karet, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April 2019 sore ini mampu lanjut menguat 0,39% atau 0,23 poin ke level US$58,84 per barel pukul 15.34 WIB, setelah berakhir menguat 0,60% di level US$58,61 per barel pada perdagangan Kamis (14/3).

Minyak Brent untuk pengiriman Mei 2019 juga menguat 0,49% atau 0,33 poin ke level US$67,56 per barel, meskipun berakhir terkoreksi 0,47% di posisi 67,23 kemarin.

Menurut Naohiro Niimura, mitra di perusahaan riset Market Risk Advisory, pasar minyak telah merespons kemungkinan perpanjangan langkah pemangkasan pasokan oleh OPEC dan aliansinya (OPEC+) sehingga akan memperpanjang tekanan pada pasokan minyak global.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus 2019 di Tocom

Tanggal                             

Harga (Yen/Kg)              

Perubahan

15/3/2019

193,00

-1,78%

14/3/2019

196,50

-0,30%

13/3/2019

197,10

-1,05%

12/3/2019

199,20

+1,01%

11/3/2019

197,20

+0,10%

Sumber: Bloomberg  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper