Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan Depan, LPKR Siap Terima Dana US$280 Juta

Emiten properti dan investasi PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) siap menerima dana secara tunai sebesar US$280 juta pada 18 Maret 2019. Dana tersebut merupakan penyetoran lebih awal terkait pelaksanaan rights issue perseroan.
Lippo Karawaci
Lippo Karawaci

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti dan investasi PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) siap menerima dana secara tunai sebesar US$280 juta pada 18 Maret 2019. Dana tersebut merupakan penyetoran lebih awal terkait pelaksanaan rights issue perseroan.

Dalam keterbukaan informasi pada Rabu (13/3/2019), Direktur LPKR Marshal Martinus Tissadharma dan Richard H. Setiadi menyampaikan suratnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Surat itu merupakan penyampaikan pelaksanaan pelaksanaan Perjanjian Penyetoran Modal Lebih Awal pada 11 Maret 2019.

Perjanjian dilakukan oleh LPKR dan PT Inti Anugerah Pratama (IAP) beserta anak perusahaan IAP. Aksi ini dilakukan dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue, dimana LPKR selaku penerbit saham, sedangkan IAP dan anaknya merupakan pembeli siaga.

“Berdasarkan perjanjian, IAP dan anaknya sepakat membayarkan US$280 juta secara tunai kepada LPKR pada 18 Maret 2019 sebagai pembayaran muka,” paparnya.

Jumlah penyetoran awal US$280 juta akan digunakan sesuai ketentuan rights issue. Salah satunya adalah untuk pelunasan sebagian hutang melalui mekanisme pembelian kembali surat hutang. Adapun, IAP sendiri tergabung dalam entitas Lippo Group.

Dalam surat terpisah, Marshal dan Richard menyampaikan, LPKR siap melakukan tender offer surat-surat utang dari anak usahanya senilai US$150 juta. Langkah tender offer bertujuan menurunkan tingkat utang dan beban pembiayaan.

Tender offer yang dimaksud adalah pembelian kembali secara tunai surat-surat utang yang diterbitkan anak perushaan yang 100% sahamnya dipegang LPKR, yakni Capital Pte. Ltd. selaku penerbit. Capital memiliki dua surat utang.

Pertama, Surat Utang Senior sebesar US$410 juta dengan bunga 7% yang jatuh tempo pada 2022. Kedua, Surat Utang Senior senilai US$425 juta dengan bunga 6,75% yang jatuh tempo pada 2026.

“Pada 12 Maret 2019, LPKR telah melakukan penawaran tender kepada pemegang surat-surat untuk untuk membeli kembali secara tunai dengan nilai US$150 juta. Sebelumnya LPKR bertindak sebagai salah satu penjamin utang anak usaha,” tuturnya.

Tender offer itu bertujuan menurunkan tingkat utang dan beban untuk pembiayaan perseroan. Aksi ini juga menjadi kebijakan perusahaan agar proaktif menata kewajiban utangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper