Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Konstruksi China Membaik, Harga Baja dan Bijih Besi Rebound

Harga baja berjangka dan bahan bakunya berhasil rebound di tengah ekspetasi bahwa banyak kegiatan konstruksi China yang terhenti akan segera dilanjutkan sehingga meningkatkan permintaan untuk komoditas tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga baja berjangka dan bahan bakunya berhasil rebound di tengah ekspetasi bahwa banyak kegiatan konstruksi China yang terhenti akan segera dilanjutkan sehingga meningkatkan permintaan untuk komoditas tersebut.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (12/3/2019) pukul 12.32 WIB, harga rebar baja di bursa Shanghai berhasil berbalik positif, naik 2,41% atau 90 poin ke level 3.817 yuan per ton. Hot-rolled coil atau besi HRC naik sebanyak 2,47% atau 91 poin menjadi 3.777 yuan per ton

Sementara itu, harga komoditas bahan baku baja, bijih besi, di bursa Dalian bergerak positif 1,08% atau naik 6,5 poin menjadi 607,5 yuan per ton.

Analis CRU Beijing Richard Lu mengatakan bahwa harga baja memang seharusnya bergerak naik setelah pasar menunjukkan produksi yang lebih sedikit pada pekan lalu dan tingkat permintaan yang diperkirakan membaik, terutama di sektor konstruksi, karena cuaca semakin baik.

“Permintaan untuk produk flat baja telah sangat kuat saat ini mungkin karena beberapa pelaku usaha tengah restocking akibat persediaan yang mulai menipis,” ujar Richard seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/3/2019).

Di sisi lain, China tengah membatasi jumlah produksi baja sebagai langkah untuk mengurangi kadar polusi udara.

Pejabat di 28 kota China utara, termasuk di kota pembuat baja terbesar Tangshan, menghadapi evaluasi pemerintah pusat pada akhir Maret terkait dengan kinerja pemerintah lokal dalam mengurangi polusi udara selama musim dingin yang lalu.

Wilayah pembuat baja terbesar China, Hebei yang meliputi Tangshan, akan memangkas 14 juta ton kapasitas pembuatan baja secara tahunan baik tahun ini maupun tahun depan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas udara.

Tangshan telah memperpanjang tingkat kabut asap tanpa batas, yang berlaku sejak 1 Maret, memaksa pabrik untuk memangkas produksinya sebesar 40% hingga 70% atau bahkan menghentikan produksi.

Sementara itu, Wu'an, kota pembuat baja besar lainnya di provinsi Hebei, telah meningkatkan pembatasan produksi pada industri berat, dengan output berkurang 10% pada Maret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper