Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekanan Aksi Jual Berlanjut, IHSG Melemah Hari Ketiga

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Selasa (12/3/2019).
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Selasa (12/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,20% atau 12,66 poin di level 6.353,77 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Senin (11/3), IHSG berakhir di level 6.366,43 dengan pelemahan 0,26% atau 16,63 poin.

IHSG sempat rebound dari pelemahannya dengan dibuka naik 0,46% atau 29,45 poin di level 6.395,88 pagi tadi. Pelemahan yang dibukukan indeks pada akhir perdagangan hari ini membawanya menyentuh level penutupan terendah sejak 14 Januari 2019.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.339,97 – 6.404,43.

Tujuh dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin sektor industri dasar dan perdagangan yang masing-masing turun 1,13% dan 0,86%. Adapun sektor konsumer dan infrastruktur masing-masing mampu naik 0,55%.

Dari 628 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 151 saham menguat, 255 saham melemah, dan 222 saham stagnan.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) yang masing-masing turun 1,47% dan 7,07% menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG hari ini.

Di sisi lain, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing naik 1,19% dan 0,79% menjadi pendorong utama sekaligus membatasi besarnya penurunan IHSG hari ini.

Aksi jual bersih oleh investor asing pun berlanjut pada perdagangan hari ketiga berturut-turut. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan net sell sebesar Rp674,12 miliar pada perdagangan hari ini.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 lanjut berakhir melemah pada hari ketiga sebesar 0,28% atau 1,56 poin di level 551,91, setelah ditutup turun 0,06% atau 0,33 poin di posisi 553,48 pada Senin (11/3).

Sebaliknya, indeks saham lainnya di Asia mayoritas berakhir menguat hari ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing ditutup menanjak 1,52% dan 1,79%.

Indeks Kospi Korea Selatan berakhir menguat 0,89%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong ditutup menguat 1,46%. Adapun dua indeks saham utama di China, Shanghai Composite dan CSI 300 berakhir menguat 1,10% dan 0,68% masing-masing. 

Ketua Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menyetujui adanya jaminan tambahan dalam kesepakatan Brexit yang diperbarui dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Senin (11/3/2019).

Ada harapan bahwa perubahan itu mungkin cukup untuk mempengaruhi para anggota parlemen Inggris yang telah mengancam akan kembali membatalkan rencana May pada voting hari Selasa (12/3).

Perubahan kesepakatan Brexit turut memberi dorongan lebih lanjut bagi minat investor untuk aset berisiko, setelah indeks ekuitas global naik semalam didorong penguatan saham teknologi terhadap bursa saham AS dan ekspektasi lebih banyak stimulus dari China.

Menurut Greg McKenna, pakar strategi di McKenna Macro, berkurangnya kemungkinan bagi Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit) tanpa kesepakatan dapat membantu menyuntikkan sebagian sentimen bullish pada pasar ekuitas.

"Ini menghilangkan salah satu dari tiga kekhawatiran utama investor global, di samping perdagangan dan perlambatan pertumbuhan global,” terangnya, seperti dikutip Reuters.

Di sisi lain, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, pergerakan IHSG berbanding terbalik dengan bursa regional yang menyambut baik pernyataan China mengenai upaya demi terciptanya kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat. Saat ini, China telah bicara soal langkah menghapus pengenaan bea masuk.

Dia menjelaskan, secara teknikal candlestick ditutup membentuk lower high, lower low, breakdown, dan support moving average 50 yang membentuk pola double top mengindikasikan indeks masih akan bergerak dalam tren pelemahan.

“Investor masih menanti kepastian dari negosiasi dagang Amerika dan China serta rilis laporan keuangan emiten untuk tahun 2018,” jelas Dennies.

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

BMRI

-1,47

INKP

-7,07

BBRI

-0,52

UNTR

-2,33

TKIM

-6,19

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

UNVR

+1,19

HMSP

+0,79

TLKM

+0,80

BYAN

+4,44

GGRM

+1,30

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro