Bisnis.com, JAKARTA -- PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) membukukan pendapatan 2018 senilai Rp12,5 triliun, naik 18% dari posisi Rp10,52 triliun pada 2017.
Dalam laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (6/3/2019), LPKR membukukan laba kotor senilai Rp5,78 triliun, naik tipis naik 26% dari posisi Rp4,56 triliun pada 2017.
Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR mengatakan, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan hingga dua digit, saat sektor properti sedang menantang. Pada tahun ini, prioritas LPKR pada tahun ini memperkuat arus kas dan neraca keuangan.
"Kami telah berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 18% year on year menjadi Rp12,5 triliun, dan pada saat bersamaan EBITDA juga meningkat 42% yoy menjadi Rp3,1 triliun. Prioritas utama kami dalam 6 bulan ke depan adalah untuk memperkuat arus kas dan neraca perseroan,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (6/3/2019).
Dari pertumbuhan segmen, LPKR membukukan pendapatan properti meningkat sebesar 33% year on year menjadi Rp4,6 triliun, memberikan kontribusi sebesar 37% terhadap total pendapatan. Sementara itu, pendapatan berkelanjutan tumbuh sebesar 11% year on year menjadi Rp7,9 triliun, memberikan kontribusi sebesar 63% terhadap total pendapatan
Ketut mengungkapkan, pendapatan divisi Urban Development meningkat sebesar 49% year on year menjadi Rp3,4 triliun di tengah tengah pelemahan pasar properti di 2018. Pendapatan divisi Large Scale Integrated relative naik tipis sebesar 2% year on year menjadi Rp1,2 triliun pada 2018.
Untuk pendapatan divisi healthcare naik sebesar 12% year on year menjadi Rp6 triliun. Adapun kunjungan pasien rawat jalan tumbuh sebesar 8% year on year. Sementara itu, penerimaan pasien rawat inap tumbuh sebesar 11% year on year dan laba bersih divisi healthcare sebesar Rp16 miliar.
Sebagai bagian dari rencana ekspansi rumah sakit, LPKR melalui anak usahanya di bidang pelayanan kesehatan, SILO, telah membuka empat rumah sakit baru di 2018, yaitu Siloam Hospitals Lubuk Linggau di Sumatra Selatan dengan kapasitas 175 tempat tidur, Siloam Hospitals Jember di Jawa Timur dengan kapasitas 323 tempat tidur, Siloam Hospitals Semarang dengan kapasitas 23 tempat tidur dan Siloam Hospitals Palangkaraya di Kalimantan Tengah dengan kapasitas 199 tempat tidur.
Saat ini, PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mengelola 35 rumah sakit di 27 kota tersebar di seluruh Indonesia, dengan total kapasitas lebih dari 7.100 tempat tidur yang didukung oleh lebih dari 2.900 dokter dan 10.000 staf medis.
Dari sisi pendapatan divisi komersial, LPKR mencatatkan peningkatan sebesar 6% year on year menjadi Rp819 miliar. Pendapatan mal sedikit menurun sebesar 7% year on year menjadi Rp368 miliar. Sementara pendapatan hotel meningkat sebesar 21% yoy menjadi Rp 451 miliar.
Pada 2018, grup Hotel Aryaduta telah membuka hotel bintang 5 baru di Kuta, Bali yang memiliki 178 kamar, dimana setiap kamar memiliki luas sekitar 50 m2, menyediakan ruang yang luas dan kenyamanan bagi para tamu. Ini merupakan Hotel Aryaduta yang ke-10 di seluruh Indonesia.