Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Semakin Lesu, IHSG Turun Lebih dari 1%

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah lebih dari 1% pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (5/3/2019).
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah lebih dari 1% pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (5/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG melemah 1,11% atau 72,29 poin ke level 6.416,13 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (4/3), IHSG berakhir di level 6.488,42 dengan koreksi 0,18% atau 11,46 poin. Indeks mulai melanjutkan pelemahannya ketika dibuka turun tipis 0,04% atau 2,84 poin di posisi 6.485,58 pagi tadi.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.415,20 – 6.485,64. Seluruh sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor properti (-1,42%), konsumer (-1,41%), dan finansial (-1,14%).

Sementara itu, sebanyak 109 saham menguat, 282 saham melemah, dan 237 saham stagnan dari 628 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 4,79% dan 2,46% menjadi penekan utama pergerakan IHSG siang ini.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah lanjut melemah 14 poin atau 0,10% ke level Rp14.144 per dolar AS pada pukul 11.45 WIB, setelah berakhir melemah 10 poin atau 0,07% di posisi 14.130.

Dilansir Bloomberg, rupiah melemah untuk hari kelima berturut-turut setelah Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan kembali bahwa posisi suku bunga acuan saat ini sudah mendekati puncaknya.

Sejak Mei 2018, BI secara akumulatif telah menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 175 basis poin menjadi posisi saat ini di 6%.

Para ekonom Daiwa Bahana Sekuritas masih memperkirakan BI akan meningkatkan biaya pinjaman setidaknya sekali tahun ini.

“Kami melihat strategi Gubernur Perry saat ini dalam menjaga suku bunga tinggi, sementara melonggarkan kondisi likuiditas melalui langkah-langkah makroprudensial dan operasi moneter pasar terbuka, sebagai sikap kebijakan yang paling tepat saat ini,” paparnya dalam riset.

Sejalan dengan IHSG, indeks saham lainnya di kawasan Asia mayoritas melemah siang ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 0,63% dan 0,54%, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,17%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,60% pukul 12.13 WIB.

Adapun di China, dua indeks saham utamanya yakni indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik 0,11% dan turun 0,02%.

Membuka pertemuan tahunan parlemen China yang digelar hari ini, Selasa (5/3/2019), Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang menyatakan pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,0% hingga 6,5% pada 2019.

Target itu lebih kecil dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 6,6% yang dilaporkan tahun lalu.

Namun, PM Li Keqiang juga menyatakan China akan memangkas pajak, meningkatkan investasi infrastruktur, dan meningkatkan pinjaman kepada perusahaan kecil di tengah upaya pemerintah untuk menopang ekonomi yang tumbuh dengan laju terlambannya dalam hampir 30 tahun.

Menurut Li, demi membantu menopang perekonomian, kebijakan fiskal China akan menjadi “lebih kuat". Pemerintah menetapkan pemangkasan senilai hampir 2 triliun yuan (US$298,31 miliar) dalam hal pajak dan biaya-biaya untuk perusahaan.

Selain itu, pajak pertambahan nilai (PPN) akan dikurangi demi mendukung sektor manufaktur, transportasi, dan konstruksi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro