Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan, PT Astra Agro Lestari Tbk. memproyeksikan peningkatan penjualan sapi meningkat hingga 100% pada 2019, karena adanya penambahan kandang baru.
Presiden Direktur Astra Agro Lestari Santosa mengungkapkan, pada 2018, perseroan berhasil menjual 10.061 ekor sapi atau naik 1.300 ekor dari posisi 2017. Adapun harga penjualan sapi pada tahun lalu stabil pada level Rp42.000—Rp46.000 per kg di Kalimantan Tengah.
"Target penjualan tahun ini, 15.000 ekor—20.000 ekor karena buka kandang baru," ungkapnya akhir pekan lalu.
Pada tahun ini, Astra Agro berencana ekspansi ke Kalimantan Timur, dengan kapasitas kandang 2.000 ekor. Untuk di Kalimantan Timur, perseroan hanya melakukan penggemukan sapi, bukan pengembangbiakan.
Selain di Kalimantan Timur, emiten berkode saham AALI juga tengah mengkaji rencana ekspansi peternakan sapi di Sumatra. Dia mengungkapkan, kajian sedang dilakukan, sebab perseroan tak ingin menjual sapi dengan harga murah, apalagi hingga merusak pasar.
Dia mengungkapkan, segmen peternakan sapi belum memberikan kontribusi yang signifikan dan perseroan masih tetap fokus pada penjualan CPO. “Integrasi sapi dan sawit dilakukan untuk menciptakan kontribusi terhadap ketahanan pangan,” ungkapnya.
Baca Juga
Astra Agro juga mengalokasikan belanja modal senilai Rp1,5 triliun pada 2019. Dana tersebut, dominan digunakan untuk perawatan pohon kelapa sawit yang belum menghasilkan.
Santosa mengungkapkan, belanja modal pada tahun ini lebih kecil dibandingkan dengan 2018 senilai Rp1,7 triliun. Menurutnya, belanja modal 2019 lebih rendah dari 2018 karena perseroan telah menyelesaikan pembangunan pabrik baru.
“Tahun ini, capex senilai Rp1,5 triliun, antara lain untuk perawatan tanaman yang belum menghasilkan senilai Rp700 miliar, peningkatan kapasitas pabrik atau exstension senilai Rp150 miliar dan sisanya untuk perawatan infrastruktur seperti jalan, rumah, jembatan dan lain-lain,” ungkapnya.
Adapun kapasitas pabrik emiten bersandi saham AALI sebanyak 1.525 ton per jam, dengan utilisasi sekitar 80%-85%. Saat ini, Astra Agro mengelola 285.024 hektar kebun sawit yang tersebar di pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Dari luasan tersebut, Astra Agro mengelola 218.409 hektare kebun inti 66.615 hektar kebun plasma. Selain mengelola inti dan plasma, Astra Agro juga mengelola kebun kemitraan.