Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan media asal Prancis, Vivendi SA siap menyuntikkan modal sekitar US$400 juta—US$500 juta kepada PT MNC Vision Network.
Adapun, PT MNC Vision Network merupakan entitas anak dari PT Global Mediacom Tbk. (BMTR). Dalam rencana awal, Vivendi bakal mengakuisisi saham MNC Vision sebesar 20% pada awal Maret 2019.
“Pokoknya realisasi US$400 juta—US$500 juta, tetapi untuk tahap awal 20% yang dari itu,” ungkap Direktur PT Global Mediacom Tbk. David Fernando Audy di Jakarta, Kamis (14/2/2019).
David menambahkan, Vivendi berencana mengakuisisi sebesar 50% saham MNC Vision Network (MVN). Setelah perusahaan asal Prancis mengakuisisi 20%, maka MVN pun akan melakukan initial public offering (IPO) pada akhir tahun ini.
Dia mengungkapkan, Vivendi akan masuk kembali saat MVN melantai di pasar modal. Dalam catatan Bisnis.com, pada akhir 2018, ada perusahaan asal Prancis dan Hong Kong melakukan negosiasi dengan BMTR untuk mengakuisisi saham MVN.
Namun, yang berhasil menarik hati BMTR adalah Vivendi. Melalui stasiun televisinya Canal+, Vivendi disebut-sebut siap menggelontorkan US$400 juta untuk untuk menyerap saham di Global Mediacom. Selain itu, Vivendi disebut-sebut mengincar hingga 50% saham PT MNC Vision Networks, entitas Global Mediacom yang menjalankan bisnis TV berbayar.
Sementara itu, perusahaan investasi asal Hong Kong, Argyle Street disebut-sebut menyatakan ketertarikan untuk membeli 49% saham MNC Vision dan sempat berminat menyerap 25% saham Global Mediacom.
Argyle Street bahkan menyiapkan sekitar US$550 juta untuk untuk menyerap kepemilikan pada emiten dengan sandi BMTR tersebut. BMTR sudah cukup lama mencari investor untuk mengembangkan bisnis fiber to home perseroan atau bisnis internet kabel.
Sebagai informasi, David juga menjadi Direktur Utama PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN). Hingga Desember 2018, BMTR menggenggam 61,24% saham MNCN. MVN juga berperan sebagai pemegang saham di MSKY (PT MNC Sky Vision Tbk.) sebesar 89,61%
Mengutip laporan keuangan BMTR pada September 2018, MNC Vision Network menggarap segmen bisnis TV berbayar dan broadband. Adapun jumlah aset yang dimiliki entitas anak BMTR ini mencapai Rp8,91 triliun.
Hingga September 2018, total pendapatan BMTR mencapai Rp8,68 triliun, atau naik 6,11% year pon year dari posisi Rp8,18 triliun. Adapun segmen FTA & konten berkontribusi senilai Rp6,64 triliun dan TV berbayar & broadband senilai Rp2,4 triliun, sedangkan pendapatan lainnya senilai Rp928,69 miliar.