Bisnis.com, JAKARTA — Emiten benih, PT Bisi International Tbk. mengalokasikan belanja modal senilai Rp30 miliar pada tahun ini yang akan digunakan untuk menambah mesin-mesin kemasan.
"Belanja modal tahun ini sekitar Rp30 miliar, akan digunakan untuk penambahan mesin kemasan termasuk untuk biaya perawatan mesin hingga mengganti mobil," ungkap Direktur Utama Bisnis International Jemmy Eka Putra di Jakarta usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Senin (11/2/2019).
Jemmy mengungkapkan, belanja modal yang dialokasikan pada tahun ini berasal dari kas internal perseroan. Pada tahun lalu, BISI mengalokasikan belanja modal senilai Rp105 miliar untuk meningkatkan jumlah lahan guna kepentingan riset, dan untuk memproduksi benih induk, sedangkan 10%-nya akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Pada tahun ini, BISI memproyeksikan produksi benih jagung bisa menjadi 45.000 ton atau naik 15% year on year. Adapun, angka proyeksi produksi tersebut dapat digunakan untuk menanam 3 juta ha lahan.
Sementara itu, realisasi produksi benih jagung perseroan sekitar 36.000 ton-37.000 ton atau bisa digunakan untuk menanam 2 juta ha lahan.
Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan kecanggihan teknologi hibrida dengan menambah 3-5 varietas baru setiap tahun untuk meningkatkan penjualan.
Sebagai informasi, BISI telah melaksanakan RUPS, dengan hasil menyetujui pengunduran diri Setiadi Setiokusumo mengundurkan diri dari jajaran direksi. Jemmy mengungkapkan, Setiadi mengundurkan diri karena alasan pribadi.